JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.
Bahkan, penambahan kasus harian Covid-19 pada Selasa (15/2/2022) yaitu 57.047 sudah melampaui rekor tertinggi kasus harian saat puncak gelombang varian Delta pada 15 Juli 2021.
Dengan penambahan tersebut, hingga Selasa (15/2/2022), tercatat 4.901.328 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Baca juga: Rekor Tertinggi Selama Pandemi, 57.049 Kasus Baru Covid-19 Dalam Sehari
Sementara itu, kasus aktif Covid-19 mencapai 406.025, setelah terjadi penambahan 30.168 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Dalam periode yang sama, kasus kematian bertambah 134 dalam sehari. Sehingga, kasus kematian kini secara kumulatif tercatat 145.455.
Baca juga: Kemenkes Minta Warga yang Belum Divaksin Dosis Kedua Lebih dari 6 Bulan Lakukan Vaksinasi Ulang
Adapun kasus kematian harian Covid-19 menembus angka 100 dalam lima hari berturut-turut yaitu, kasus kematian pertama kali berada di angka 100 pada 11 Februari, kemudian terus meningkat sebanyak 107 pada 12 Februari.
Kemudian, kasus kematian Covid-19 terus merangkak naik sebanyak 111 pada 13 Februari. Lalu, kembali meningkat tajam di angka 145 pada 14 Februari dan menurun di angka 134 pada 15 Februari.
Pemerintah juga melaporkan penambahan kasus sembuh sebanyak 26.747 dalam sehari, sehingga total kasus kini mencapai 4.349.848.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, hingga Selasa kemarin, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit mencapai 33 persen.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memastikan, rumah sakit masih cukup memadainya untuk merawat pasien Covid-19 selama gelombang Omicron.
"Bahkan per hari ini, jumlah total tempat tidur perawatan dan intensif Covid-19 ditambah dari 88.485 menjadi 91.018," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes, Selasa.
Nadia mengatakan, meski kasus harian Covid-19 sudah melampaui puncak gelombang kedua Covid-19, pasien yang dirawat di rumah sakit masih bisa terkendali.
Hingga saat ini, lanjut Nadia, belum ada daerah di Indonesia dengan tempat tidur isolasi dan perawatan intensifnya di angka 60 persen.
Baca juga: Kontak Erat dengan Pasien Positif Covid-19, Sebaiknya Lakukan Tes PCR atau Antigen?
"DKI Jakarta sejauh ini, dari 15.313 tempat tidur isolasi yang disediakan baru terisi 54,9 persen. Begitu juga dengan tempat tidur ICU yang tersedia 921, baru terisi 44,1 persen," ujarnya.
Data Kemenkes hingga 13 Februari 2021 menunjukkan bahwa dari 20.920 pasien yang dirawat di rumah sakit, 4.037 di antaranya tanpa gejala dan 9.664 gejala ringan.
"Ini artinya 65,49 persen dari pasien bisa isoman di rumah atau di isolasi terpusat di tempat yang disediakan pemerintah selain di rumah sakit," ujar Nadia.
Oleh karenanya, ia meminta pasien yang bisa melakukan isolasi mandiri untuk mengoptimalkan penggunaan layanan telemedisin yang disediakan pemerintah.
Baca juga: Panduan Telemedisin untuk Pasien Isoman: Syarat dan Cara Penggunaan
''Layanan telemedisin dan pengantaran obat bagi pasien isoman sudah jauh lebih baik dan lebih siap melayani pasien sejak kita melakukan percepatan pelayanan 29 Januari 2022 lalu,'' ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri masih sedikit yang menggunakan layanan telemedisin gratis.
Ia mengatakan, selama periode 17 Januari sampai 13 Februari 2022, dari 346.930 kasus terkonfirmasi Covid-19, hanya 130.346 (38 persen) pasien yang melakukan layanan telemedisin.
"Sekali lagi kami menghimbau agar pasien OTG dan bergejala ringan segera memanfaatkan layanan telemedisin maupun isolasi terpusat yang akan dilayani oleh tenaga medis kita,'' pungkasnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.