Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kematian Covid-19 Tembus 100 dalam 4 Hari Berturut-turut

Kompas.com - 15/02/2022, 06:33 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

"Ini yang akhirnya terjadi, kasus kematian telat terdeteksi dan telat dirujuk telat mendapatkan penanganan," ujarnya.

Selain itu, ia menilai, sistem pelaporan kematian akibat Covid-19 di Indonesia yang belum memadai dibandingkan negara lain.

Sehingga, angka kematian yang tercatat saat ini cukup sedikit dibandingkan apa yang terjadi di lapangan.

Oleh sebab itu, Dicky mendorong agar sistem pelaporan kematian diperbaiki. Kemudian, memperkuat penemuan kasus Covid-19 secara dini dan mengintervensi proses isolasi dan karantina.

Ia juga mendorong pemerintah melakukan audit perihal penyebab kematian pasien Covid-19 meski sudah dua kali divaksinasi.

"Perlu diperhatikan pada kelompok yang divaksinasi itu harus dicari tahu diaudit, agar kita tahu apa penyebab (kematian), ini umumnya karena terlalu mengandalkan vaksinasi, padahal harus disiplin 3M dan 3T," ucapnya.

Kasus kematian lebih rendah dibandingkan Delta

Meski terjadi tren peningkatan kasus kematian harian Covid-19, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, jumlah kasus kematian tersebut lebih rendah dibandingkan kasus kematian Covid-19 yang terjadi saat lonjakan kasus Covid-19 varian Delta.

"Tingkat kematian harian pada periode delta mencapai lebih dari 1.000 kematian per hari dibandingkan 111 yang terjadi kemarin. Dengan data tersebut, saya meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir berlebihan," kata Luhut dalam konferensi pers terkait hasil ratas PPKM, Senin.

Luhut juga mengatakan, pasien Covid-19 dengan gejala berat hingga meninggal sebagian besar memiliki komorbid, lansia serta belum mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.

Oleh karena itu, ia mengimbau kelompok tersebut mewaspadai perkembangan Covid-19 dengan membatasi aktivitas di luar rumah.

Dia juga meminta kelompok rentan tersebut segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap.

"Saya mohon sekali lagi, jangan ada rakyat diprovokasi untuk tidak mau divaksin," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com