Pemerintah melaporkan, ada 36.501 kasus baru dalam sehari, sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia kini ada 4.844.379.
Sementara itu, kasus kematian bertambah 145 dalam sehari. Penambahan kasus tersebut merupakan yang tertinggi terakhir sejak 22 September 2021, dengan jumlah kasus sebanyak 149. Dengan demikian, saat ini, kasus kematian secara kumulatif ada 145.321.
Adapun kasus kematian harian Covid-19 menembus angka 100 dalam empat hari berturut-turut yaitu, kasus kematian berada di angka 100 pertama kalinya pada 11 Februari 2022, kemudian meningkat lagi menjadi 107 pada 12 Februari 2022.
Kasus kematian Covid-19 terus merangkak naik menjadi 111 pada 13 Februari 2022, dan terus meningkat di angka 145 pada 14 Februari 2022.
Pemerintah juga melaporkan penambahan kasus sembuh sebanyak 13.338 dalam sehari, sehingga total kasus kini mencapai 4.323.101.
"Yang meninggal (akibat Covid-19) itu 60 persen lebih belum divaksinasi atau vaksinasi belum lengkap dua dosis. Yang masuk ICU, 60 persenan itu juga tapi vaksinasi belum atau belum lengkap," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers terkait hasil ratas PPKM, Senin.
Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"Lihat! Bahwa yang belum divaksinasi dosis dua ini, yang di atas 3 bulan yang sudah terlambat, itu ada 10 juta lebih. Yang di atas 6 bulan ada 2,5 juta," ujarnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, ia meminta seluruh pemerintah daerah untuk segera mempercepat pelaksanaan vaksinasi dosis kedua.
Lemahnya respons kasus di hulu dan hilir
Menurut Epidemiolog Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman, peningkatan kasus kematian Covid-19 menunjukkan keparahan pandemi dan lemahnya respons penanganan di hulu dan hilir.
"Kasus kematian menunjukkan keparahan suatu pandemi dan ada kelemahan respons di hulu dan hilir ,semua aspeknya sehingga ketika ada kasus kematian sebanyak 3 digit, itu serius," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Dicky mengatakan, peningkatan kasus kematian juga berhubungan erat dengan tingginya penambahan kasus harian Covid-19.
Ia memprediksi, satu kasus kematian akibat Covid-19 setidaknya berkorelasi dengan 100 kasus Covid-19 yang tidak terdeteksi sehingga virus Corona menyebar ke kelompok rentan seperti warga yang belum divaksinasi, lansia, komorbid dan anak.
"Ini yang akhirnya terjadi, kasus kematian telat terdeteksi dan telat dirujuk telat mendapatkan penanganan," ujarnya.
Selain itu, ia menilai, sistem pelaporan kematian akibat Covid-19 di Indonesia yang belum memadai dibandingkan negara lain.
Sehingga, angka kematian yang tercatat saat ini cukup sedikit dibandingkan apa yang terjadi di lapangan.
Oleh sebab itu, Dicky mendorong agar sistem pelaporan kematian diperbaiki. Kemudian, memperkuat penemuan kasus Covid-19 secara dini dan mengintervensi proses isolasi dan karantina.
Ia juga mendorong pemerintah melakukan audit perihal penyebab kematian pasien Covid-19 meski sudah dua kali divaksinasi.
"Perlu diperhatikan pada kelompok yang divaksinasi itu harus dicari tahu diaudit, agar kita tahu apa penyebab (kematian), ini umumnya karena terlalu mengandalkan vaksinasi, padahal harus disiplin 3M dan 3T," ucapnya.
"Tingkat kematian harian pada periode delta mencapai lebih dari 1.000 kematian per hari dibandingkan 111 yang terjadi kemarin. Dengan data tersebut, saya meminta masyarakat tidak perlu terlalu khawatir berlebihan," kata Luhut dalam konferensi pers terkait hasil ratas PPKM, Senin.
Luhut juga mengatakan, pasien Covid-19 dengan gejala berat hingga meninggal sebagian besar memiliki komorbid, lansia serta belum mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.
Oleh karena itu, ia mengimbau kelompok tersebut mewaspadai perkembangan Covid-19 dengan membatasi aktivitas di luar rumah.
Dia juga meminta kelompok rentan tersebut segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap.
"Saya mohon sekali lagi, jangan ada rakyat diprovokasi untuk tidak mau divaksin," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/15/06333251/kasus-kematian-covid-19-tembus-100-dalam-4-hari-berturut-turut
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan