Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks KASAU Ingatkan Tak Cukup Hanya Borong Rafale, tapi Harus Siapkan Pengoperasian dan Pemeliharaannya

Kompas.com - 13/02/2022, 07:07 WIB
Dani Prabowo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, mengapresiasi kebijakan Indonesia memborong jet tempur Rafale buatan Prancis.

Ia berharap, rencana itu sesuai dengan rencana strategis yang ada.

"Ya, karena rencana strategis itu per 5 tahun sudah ada tersusun, ya, mudah-mudahan sesuai dengan strategi," ungkap Agus dikutip dari Kompas.tv, Sabtu (12/2/2022).

Soal performa, Agus enggan berkomentar karena ia mengaku belum pernah menerbangkan pesawat yang berasal dari Prancis itu.

"Kalau masalah performa, saya belum pernah terbang di Rafale. Kemampuan pesawat itu buatan Prancis yang ini belum tahu sama sekali," tambahnya.

Hanya saja, ia mengingatkan, agar dalam belanja pesawat tempur harus benar-benar diperhatikan ihwal performa pesawat. 

Baca juga: Jet Rafale dan Modernisasi Alutsista untuk Perkuat Kuda-kuda RI


Hal lain yang juga harus diperhatikan yakni kemampuan adaptasi kru di lapangan dalam menangani pesawat baru itu.

Pembelian pesawat tempur, imbuh dia, bukan semata-mata soal banyaknya pesawat yang dibeli. Tetapi juga perlu dipertimbangkan kemampuan personel dalam pengoperasiannya serta pemeliharaannya.

Ketika ada pesawat baru, maka semua hal harus dimulai dalam arti nol. Dalam hal ini, para penerbang dan teknisi sebelumnya baru terbiasa dengan pesawat tempur yang sudah dimiliki saat ini.

Oleh sebabnya, mantan KSAU ke-20 itu menambahkan, para teknisi dan penerbang yang akan mengoperasikan pesawat tersebut perlu belajar hingga akhirnya menjadi instruktur. Supaya, mereka bisa menurunkan ilmu yang dimiliki kepada generasi berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com