Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Pasien Covid-19 yang Meninggal Dunia Non-lansia dan Tanpa Komorbid

Kompas.com - 09/02/2022, 10:36 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis data kumulatif pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit selama periode 21 Januari sampai 6 Februari 2022.

Berdasarkan data tersebut, dari total 36.885 orang pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit, sebanyak 30 persen atau 11.210 pasien tanpa gejala dan 40 persen atau 14.923 pasien bergejala ringan.

Kemudian, sebanyak 15.292 orang masih menjalani perawatan, 21.237 orang sudah dinyatakan sembuh dan 356 orang meninggal dunia.

Data yang sama menunjukkan bahwa mayoritas pasien Covid-19 yang meninggal dunia merupakan kelompok non-lansia yaitu sebanyak 56 persen. Sementara persentase angka kematian pada lansia sebanyak 44 persen.

Baca juga: Bagaimana Membangun Resiliensi Kaum Lansia di Masa Pandemi?

Data Kemenkes juga menunjukkan, pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebagian besar belum mendapatkan vaksinasi lengkap yaitu sebanyak 69 persen dan 31 persen sudah divaksinasi.

Selanjutnya, sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal dunia merupakan kelompok tanpa penyakit penyerta atau komorbid sebanyak 58 persen, dan angka kematian Covid-19 dengan komorbid sebanyak 42 persen.

Di samping itu, data Kemenkes menunjukkan, dari 58 orang pasien Covid-19 bergejala berat/kritis di RS Vertikal, sebanyak 50 persen memiliki komorbid dan 50 persen tidak memiliki komorbid.

Selain itu, sebanyak 53 persen pasien yang bergejala berat di RS Vertikal merupakan kelompok non-lansia dan 47 persen berasal dari kelompok lansia.

Baca juga: Jokowi Tegur Kota Bekasi karena Vaksinasi Lansia Rendah

Terakhir, dari 58 orang pasien Covid-19 bergejala berat/kritis di RS Vertikal, 60 persen pasien belum mendapatkan vaksinasi lengkap dan 40 persen sudah divaksin lengkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com