Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindak Lanjuti Jokowi, Airlangga Bakal Evaluasi Level PPKM Luar Jawa-Bali

Kompas.com - 04/02/2022, 15:42 WIB
Mutia Fauzia,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto bakal melakukan evaluasi level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di luar Jawa-Bali.

Hal tersebut dilakukan sebagai respon atas perintah Presiden Joko Widodo terkait arahan lonjakan angka penularan kasus harian Covid-19 pada Kamis (3/2/2022) kemarin.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko Perekonomian) Susiwijono Moegiarso mengatakan, pihaknya telah melakukan pembahasan tingkat teknis dengan kementerian terkait pada hari ini, Jumat (4/2/2022).

"Dan akan dilakukan rapat koordinasi terbatas (Rakortas) para menteri/pimpinan lembaga terkait, serta mengundang gubernur dan bupati/walikota yang direncanakan diselenggarakan besok (Sabtu) siang, untuk membahas evaluasi perkembangan kasus Covid-19 dan penyesuaian level PPKM untuk luar Jawa Bali," ujar Susi dalam keterangannya kepada Kompas.com.

Baca juga: Setelah Depok, Kini Giliran DKI Minta Level PPKM Ditingkatkan

Adapun berdasarkan data Komite PC-PEN, per 3 Februari 2022, terdapat 16 provinsi di Luar Jawa-Bali yang kasus aktifnya mengalami kenaikan di atas 80 persen.

Adapun sebanyak 11 provinsi memiliki jumlah kasus aktif di atas 200 kasus, bahkan empat provinsi sudah di atas 500 kasus. Keempat provinsi tersebut yakni Lampung, Sumatera Utara, Papua, dan Riau.

"Mempertimbangkan tren kenaikan yang cukup tinggi di sebagian besar wilayah provinsi di luar Jawa-Bali tersebut, perlu segera dilakukan evaluasi penerapan level PPKM," kata Susi.

Susi mengatakan, saat ini indikator penerapan level PPKM di luar Jawa Bali dinilai masih relevan. Meskipun demikian, pemerintah memberikan fleksibilitas untuk mengantisipasi lonjakan kasus karena varian Omicron.

"Hal-hal ini yang sudah dibahas di Rakor Teknis hari ini dan akan dibahas dan diputuskan pada rakortas evaluasi PPKM besok siang dengan para menteri, gubernur dan bupati/ walikota," jelas Susi.

Baca juga: Pelaku Usaha Diminta Patuhi Jam Operasional dan Pembatasan Kapasitas Selama PPKM

Secara lebih rinci, parameter dan indikator penerapan level PPKM di luar Jawa-Bali adalah sebagai berikut:

Berdasarkan level asesmen situasi pandemi: transmisi komunitas/tingkat penularan (kasus, kematian, rawat inap), kapasitas respon (testing, tracing, treatment/BOR), dan mempertimbangkan capaian vaksinasi di kabupaten/kota (capaian vaksinasi dosis kedua dan vaksinasi lansia)

Mempertimbangkan jumlah populasi penduduk (untuk kabupaten/kota dengan penduduk kecil kurang dari 100.000, perlu penyesuaian level PPKM).

Mempertimbangkan jumlah kasus konfirmasi per 100.000 penduduk per minggu (untuk kabupaten/kota dengan kasus konfirmasi kurang dari 2 kasus per 100.000 penduduk, perlu penyesuaian level PPKM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com