Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Kasus Covid-19 Sedikit Naik, tapi Lebih Rendah dari Prediksi

Kompas.com - 26/01/2022, 09:58 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus Covid-19 saat ini mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.

Namun, kata Wiku, peningkatan tersebut jauh lebih rendah dari penghitungan proyeksi yang dilakukan sebelum memasuki periode libur panjang, termasuk periode Natal dan Tahun Baru lalu.

"Data per 2 Januari 2022, peningkatan kasus mingguan aktual sebesar 1.500 kasus per minggu ," kata Wiku dalam keterangannya melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/1/2022).

Sementara 3 prediksi pada akhir tahun adalah 400.000 kasus per minggu, peningkatan penularan secara maksimal atau 250.000 kasus per minggu serta apabila terjadi peningkatan penularan sebesar 50 persen atau 80.000 kasus per minggu.

Baca juga: Satgas Covid-19: Mayoritas Pasien Omicron Sudah Sembuh

Wiku mengatakan, data saat ini menunjukkan bahwa jumlah kasus Covid-19 masih terkendali, terlebih diikuti dengan jumlah pemeriksaan (testing) yang ditingkatkan lebih dari 400 persen dari target organisasi kesehatan dunia (WHO).

Selain itu, ia mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukkan Covid-19 meningkat, namun, masih di bawah 10 persen.

"Tren kenaikan (kasus) harian sedikit naik, namun tetap rendah jika dibandingkan dengan tren di bulan November-Desember 2021," ujarnya.

Baca juga: Wagub DKI: 2 RT di Jakarta Masuk Zona Merah Covid-19

Berdasarkan hal tersebut, Wiku menilai, Indonesia untuk pertama kalinya berhasil melewati periode libur panjang dengan mempertahankan kasus Covid-19 yang terkendali.

"Kesimpulannya kita telah berhasil pertama kalinya melewati periode libur panjang nataru dengan tetap mempertahankan kasus terkendali," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com