Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Impor Elpiji Kita Rp 80 Triliun, Apa Mau Terus-terusan?

Kompas.com - 24/01/2022, 11:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, impor elpiji yang dilakukan Indonesia dari negara lain sangat besar.

Besar nilai impor elpiji Indonesia mencapai Rp 80 triliun dan masih ditambah dengan subsidi sebesar Rp 60-70 triliun.

"Impor kita elpiji itu gede banget, mungkin Rp 80an triliun dari kebutuhan 100-an triliun. Itu pun juga harus disubsidi untuk sampai ke masyarakat karena harganya juga sudah sangat tinggi sekali, subsidinya antara Rp 60-70 triliun," ujar Jokowi saat meresmikan groundbreaking hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Muara Enim, Sumatera Selatan, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Selain Omicron, Ekonomi RI 2022 Juga Dipengaruhi oleh Kenaikan Tarif Listrik, Elpiji, BBM hingga Cukai Rokok

"Pertanyaan saya apakah ini mau kita terus terusan impor terus, yang untung negara lain, yang terbuka lapangan pekerjaan juga di negara lain," tegas Jokowi.

Padahal, lanjut dia, Indonesia memiliki bahan mentah dari elpiji, yakni batu bara.

Batu bara tersebut bisa diproses menjadi DME yang sama-sama dapat menghasilkan api.

"Hampir mirip dengan elpiji tadi saya sudah melihat bagaimana api dari DME untuk memasak dan api yang dari elpiji untuk memasak. Sama saja," ungkapnya.

Sehingga apabila hilirisasi batu bara dilakukan akan mengurangi subsidi APBN untuk elpiji.

Kemudian secara jangka panjang apabila semua impor elpiji dihentikan dan masyarakat beralih ke DME akan mengurangi nilai impor.

Baca juga: Harga Gas Elpiji 12 Kg di Ternate Naik Jadi Rp 290.000

"Ini yang terus kita kejar, selain Kita bisa memperbaiki neraca perdagangan kita, karena kita enggak impor, kita bisa memperbaiki neraca transaksi berjalan kita karena kita nggak impor," tutur Jokowi.

"Ini perintah udah enam tahun yang lalu saya sampaikan, tapi memang kita ini sudah berpuluh-puluh tahun nyaman dengan impor, ada nyaman dengan impor, memang duduk di zona nyaman paling enak. Sudah rutinitas terus impor impor impor," tegas kepala negara.

Ketika terus-menerus impor, menurutnya negara dan masyarakat yang rugi.

Negara rugi pada pembiayaan, sedangkan masyarkat rugi karena tidak terbuka lapangan kerja.

"Bayangkan tadi disampaikan oleh Menteri Investasi akan membuka lapangan pekerjaan 11.000-12.000 di sini (Muara Enim)," kata Jokowi.

"Kalau ada lima investasi seperti yang ada di hadapan kita ini 70.000 lapangan pekerjaan yang akan tercipta, itu yang langsung loh. Yang tidak langsung biasanya dua sampai tiga kali lipat," jelasnya.

Baca juga: Naikkan Harga Elpiji Nonsubsidi, Ini Alasan Pertamina


Sehingga dirinya ingin memastikan proyek pembangunan hilirisasi batu bara menjadi DME ini cepat selesai dan tidak lebih dari batas waktu 30 bulan.

Jokowi meminta tidak ada rencana yang mundur-mundur lagi.

"Kita harapkan nanti setelah di sini selesai, dimulai lagi di tempat lain. Larena ini hanya bisa mensuplai Sumatera Selatan dan sekitarnya, kurang lebih 6 jutaan KK. Kita memiliki deposit batubara yang yang jauh dari cukup, kalau hanya untuk urusan DME ini, sangat kecil sekali," jelas Jokowi.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter saya nyatakan dimulai," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com