JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menilai, fenomena "president’s men" atau orang yang dekat dengan presiden kerap mengemuka saat mutasi perwira tinggi untuk jabatan strategis di TNI.
Hal itu, ia sampaikan terkait penunjukan Mayjen Maruli Simanjuntak sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dan Mayjen Agus Subianto sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad).
Seperti diketahui, Maruli merupakan menantu Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pajaitan.
Menurut Anton, fenomena "president’s men" terlihat karena keduanya sama-sama pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspamres)
"Adanya kesan bahwa Presiden Joko Widodo menyetujui usul penempatan perwira tinggi yang pernah bekerja dekat dengannya pun tidak bisa dihindari," ujar Anton, melalui keterangan tertulis, Sabtu (22/1/2022).
"Hal ini bisa dilihat dengan penunjukan Agus Subiyanto sebagai Wakasad dan Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad," ucap dia.
Kendati demikian, ujar Anton, fenomena "president’s men" yang menjabat dalam pos strategis juga bukan sesuatu yang baru.
Menurut dia, riwayat penugasan pada pos yang bersinggungan langsung dengan presiden sudah sejak lama menjadi salah satu jalur promosi di tubuh militer.
Pada era Presiden Soeharto misalnya, Panglima ABRI pernah dijabat oleh mantan ajudan presiden yakni Try Sutrisno dan Wiranto.
Baca juga: Jadi Pangkostrad, Ini Profil dan Harta Kekayaan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak
Bahkan, Try Sutrisno kemudian tercatat menjabat posisi Wakil Presiden RI.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.