Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Bantah Punya Daftar Target Operasi dari Kalangan Selebritas

Kompas.com - 20/01/2022, 14:55 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Petrus Golose membantah anggapan bahwa BNN sudah mengantongi nama-nama selebritas yang menyalahgunakan narkoba sehingga penangkapan mereka seolah tinggal menunggu giliran.

Petrus menegaskan, BNN akan langsung menangkap ketika telah mengantongi informasi terkait penyalahgunaan narkoba.

"Kami tidak, kalau kami sudah kantongi pasti kami tangkap, Pak. Jadi tidak ada seperti cerita bahwa kalau sudah kantongi, tapi sambil ditunggu," kata Petrus dalam rapat dengan Komisi III DPR, Kamis (20/1/2022).

Baca juga: Dukung BNN Perangi Narkoba, Sejumlah Anggota Komisi III Kenakan Jaket War on Drug

Petrus juga menyebutkan, institusinya terbilang jarang menangkap penyalah guna narkoba dari kalangan selebritas.

"Kami mungkin kita jarang untuk menangkap selebritas, biasanya di kesatuan atau institusi yang lain," kata Petrus.

Adapun hal ini disampaikan Petrus merespons pertanyaan anggota Komisi III DPR Heru Widodo soal maraknya penangkapan selebritas yang terjerat kasus narkoba.

Baca juga: Politisi PKS: Ada KPK Koruptor Makin Banyak, Ada BNN Peredaran Narkoba Makin Besar

Menurut Heru, saat ini masyarakat menduga bahwa BNN dan kepolisian sudah memiliki daftar target operasi dari kalangan selebritas yang sewaktu-waktu akan ditangkap.

"Di masyarakat ini muncul stigma bahwa ini sebetulnya kepolisian, BNN, sudah tahu, sudah mengantongi nama-namanya, siapa yang nanti akan jadi giliran untuk ditangkap," kata Heru.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu juga mendorong agar BNN turut meringkus bandar narkoba, tidak berhenti pada para pengguna.

"Kalau memang betul sudah tahu ya langsung saja sikat bandanya, jangan kemudian pemakainya yang ditangkap-tangkapi, tapi bandarnya langsung," ujar Heru.

Baca juga: Jual Barang Bukti Sabu ke Bandar Narkoba, 2 Oknum Polisi di Sumut Dituntut Hukuman Mati

Sementara itu, pihak kepolisian juga sempat membantah pihaknya telah memiliki daftar nama artis yang menjadi target operasi dalam penindakan dugaan kasus penyalahgunaan narkoba.

"Kami enggak punya daftar list (artis terjerat narkoba) itu bohong itu, isu itu," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa kepada wartawan, Sabtu (15/1/2022), dikutip dari Tribunnews.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com