Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hunian Sementara dan Hunian Tetap Warga Terdampak Erupsi Semeru Dibangun di Lokasi yang Sama

Kompas.com - 14/01/2022, 14:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengemukakan, hunian sementara (huntar) dan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur akan dibangun di lokasi yang sama.

"Yang menarik, antara huntar dan huntap ini menjadi satu. Jadi, ketika dia dibangunkan huntar kemudian dilanjutkan dengan huntap hanya di depannya, jadi tidak ke mana-mana sehingga mereka tidak akan kesulitan lagi," kata Ma'ruf saat memberi keterangan pers di lokasi pembangunan huntar, Jumat (14/1/2022), sebagaimana dikutip dari keterangan video.

Ma'ruf menjelaskan, lokasi huntar dan huntap itu akan dilengkapi berbagai fasilitas, mulai dari pasar, fasilitas kesehatan, sekolah, tempat olahraga, hingga kandang sapi terpadu yang dilengkapi lahan untuk pakan sapi.

Baca juga: Pria Penendang Sesajen di Gunung Semeru Ditangkap dan Jadi Tersangka, Ini Permintaan Maafnya

Selain itu, jarak antar-rumah yang dibangun juga cukup lebar, sedangkan jalan utama di lokasi tersebut lebarnya akan mencapai 26 meter.

Pemerintah juga menyiapkan waduk untuk penyediaan air minum yang disertai instalasi instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

"Jadi ini terpadu, ini yang disebut dengan smart village, yang kami jadikan model kalau terjadi semacam relokasi seperti ini," kata Ma'ruf.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan, pembangunan huntar ditargetkan rampung dalam waktu 1-1,5 bulan ke depan dan akan dilanjutkan pembangunan huntap yang ditargetkan tuntas sebelum Hari Raya Idul Fitri mendatang.

"Target kami hari raya itu mereka sudah bisa menempati di sini dan bertempat tinggal di sini yang harapannya itu menjadi kehidupan baru bagi masyarakat yang ada di sini," ujar Thoriqul.

Ia menambahkan, lahan pertanian milik warga yang rusak akibat erupsi Semeru akan tetap menjadi milik warga meski tidak bisa langsung digunakan untuk bercocok tanam.

"Tentu butuh waktu, Bapak, untuk mereka bercocok tanam kembali. Mungkin dalam beberapa waktu yang awal itu bisa menjadi kebun misalnya tanam sengon atau beberapa tanaman-tanaman lain yang bisa dilakukan dalam waktu cepat ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com