Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Gagalkan Penyelundupan 52 Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia

Kompas.com - 07/01/2022, 20:57 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Prajurit Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Asahan menggagalkan upaya penyelundupan 52 pekerja migran ilegal dengan tujuan Malaysia di sekitar muara Sungai Asahan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Jumat (7/1/2022) dini hari.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menyebutkan, 52 pekerja migran ilegal tersebut diselundupkan dengan menggunakan kapal tanpa nama.

"Pekerja migran Indonesia ilegal tanpa dilengkapi dokumen dengan tujuan Malaysia," ujar Julius dalam keterangan tertulis, Jumat.

Baca juga: KSAL Temukan Prajuritnya Sewakan Rumah Pribadi untuk Penampungan Pekerja Migran Ilegal

Julius menjelaskan, penggagalan penyelundupan ini bermula ketika Komandan Lanal Tanjung Balai Asahan Letkol Laut (P) Robinson Hendrik Etwiory mendapatkan informasi bahwa akan ada pengiriman pekerja migran ilegal pada Kamis (6/1/2022), sekitar pukul 22.30 WIB.

Dari informasi yang didapatkan, para pekerja migran ilegal itu dibawa kapal yang akan keluar menuju Malaysia.

Selanjutnya, pada pukul 23.00 WIB, Hendrik memerintahkan Tim Patroli Keamanan Laut dan Unit Intel untuk melaksanakan patroli dan penelusuran dengan menggunakan sea rider di sekitaran Kualuh Bagan dan Tanjung Si Api-api, Muara Sungai Asahan.

Pada pukul 00.05 WIB, pada koordinat 3 3’ 711”U - 99 52’ 408 “ T, tim patroli Lanal Tanjung Balai Asahan menemukan kapal tanpa nama diperkirakan gross tonnage (GT) 5 berlayar tanpa dilengkapi dokumen.

Kapal ini membawa muatan 53 pekerja migran ilegal dengan rincian 34 orang pria dewasa dan 17 perempuan dewasa.

"Dan balita perempuan berusia 22 bulan dan 1 orang sebagai tekong atau nahkoda kapal," kata Julius.

Baca juga: BP2MI Sebut Prajurit TNI AL Terlibat Pengiriman PMI Ilegal, KSAL: Jangan Cari Kambing Hitam!

Selanjutnya, pada pukul 00.14 WIB, kapal tersebut dibawa menuju Posmat Bagan Asahan untuk dilaksanakan pemeriksaan lebih lanjut.

Karena kondisi air sedang surut, kapal tanpa nama GT 5 saat ini masih lego di depan Posmat Bagan Asahan dengan diawasi oleh tim Patroli Keamanan Laut.

Sekitar pukul 03.30 WIB, petugas kemudian melakukan pendataan identitas penumpang. Dari pendataan tersebut didapatkan nama nahkoda Junaidi Munte (39) asal Tanjungbalai.

Sementara, pemilik kapal bernama Nani yang beralamat di Pematang, Kabupaten Asahan.

Baca juga: TNI AU Tahan Serka S, Diduga Terlibat Pengiriman PMI Ilegal yang Tenggelam di Malaysia

"Direncanakan hari ini akan diserahkan kepada kepolisian untuk diadakan penyelidikan lebih lanjut," kata dia.

Julius menambahkan, penggagalan ini sesuai perintah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono bahwa TNI AL berkomitmen untuk terus menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yuridiksi nasional.

"Termasuk terhadap segala bentuk penyelundupan tanpa pandang bulu," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com