Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memburuknya Situasi Pandemi: 254 Kasus Omicron hingga Lonjakan Pasien RS

Kompas.com - 05/01/2022, 17:22 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Omicron mulai melonjak. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Selasa (4/1/2022) mencatat, ada 254 kasus virus corona varian Omicron di Indonesia.

Dari angka itu, 239 kasus merupakan pelaku perjalanan internasional (imported case) dan 15 kasus merupakan transmisi lokal.

Angka itu bertambah cukup signifikan dalam satu hari. Sebelumnya, pada Senin (3/1/2022), pemerintah mencatat 152 kasus Omicron.

Adapun kasus Omicron pertama di Tanah Air diumumkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 16 Desember 2021.

Artinya, penularan 254 kasus Omicron terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.

Baca juga: 254 Kasus Omicron Masuk Indonesia, Ini Sebaran dan Gejala yang Dialami Pasien

Hampir seluruh kasus Omicron ditemukan di Ibu Kota Negara. Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan, total ada 252 kasus Omicron di DKI per Selasa (4/1/2022).

Dari angka tersebut, 239 merupakan kasus yang berasal dari luar negeri. Sedangkan, 13 kasus merupakan transmisi lokal.

"Seluruh (pasien Covid-19 varian Omicron) berada di Wisma Atlet (Kemayoran), dan RSPI Sulianti Saroso," kata Riza, Selasa (4/1/2022).

Kasus naik

Sejalan dengan meluasnya varian Omicron, data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat, kasus Covid-19 naik selama empat pekan berturut-turut di DKI Jakarta dan Kepulauan Riau.

Dalam kurun waktu tersebut, kasus Covid-19 di Ibu Kota meningkat dari 212 menjadi 254 kasus, kemudian naik lagi menjadi 348 dan 526 kasus.

Bersamaan dengan itu, kasus Covid-19 di Kepulauan Riau meningkat tajam dari 2 menjadi 93, kemudian menjadi 140 dan 168.

"Kenaikan kasus 4 minggu berturut-turut di saat kasus di provinsi lainnya terus mengalami penurunan, serta kasus positif nasional yang rendah menunjukkan alarm yang perlu untuk segera ditindaklanjuti," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Selasa (4/1/2022).

Lonjakan pasien

Tak hanya itu, pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet juga menunjukkan penambahan signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Merujuk data harian pengelola RSDC Wisma Atlet, sepuluh hari sebelum kasus Omicron pertama ditemukan atau pada 7 Desember 2021, terdapat 126 pasien Covid-19 yang dirawat di tempat tersebut.

Pasca kasus Omicron ditemukan, jumlah pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet tidak langsung bertambah.

Pada 17 Desember 2021 misalnya, jumlah pasien yang dirawat berkurang 7 kasus. Sehingga, jumlah total pasien pada saat itu sebanyak 116 orang.

Namun, sehari kemudian terdapat penambahan 82 kasus perawatan. Dengan demikian, totalnya mencapai 198 orang.

Baca juga: 254 Kasus Omicron Masuk Indonesia, Ini Sebaran dan Gejala yang Dialami Pasien

Adapun sejak 18 Desember hingga 4 Januari 2022, tercatat terdapat penambahan kasus rawat inap sebanyak 931 orang.

Sepanjang periode tersebut, pengelola RSDC Wisma Atlet hanya mencatat pengurangan pasien satu kali yakni pada 29 Desember 2021 yaitu sebanyak 15 orang.

Penambahan kasus tertinggi tercatat pada 4 Januari 2022 yakni sebanyak 126 orang, yang mengakibatkan total pasien yang dirawat inap mencapai 1.038 orang.

Bila dihitung, rata-rata penambahan kasus rawat inap harian di RSDC Wisma Atlet selama 17 hari terakhir, tercatat penambahan kasus sebanyak 54 orang.

Berpusat di DKI?

Menanggapi situasi ini, epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, varian Omicron sebenarnya tidak hanya berpusat di DKI Jakarta saja.

Ia yakin Omicron sudah ada di berbagai daerah lainnya di Indonesia, hanya saja belum terdeteksi.

"Jangan kaget kalau terkait apa pun varian nanti yang terdeteksi itu kembali di kota-kota besar, Jawa, Bali. Kenapa? Karena yang punya kemampuan atau kapasitas mendeteksi bagus ya di kota-kota besar, terutama DKI," kata Dicky kepada Kompas.com, Rabu (5/1/2022).

"Bukan berarti DKI yang paling banyak, nggak, jadi pada gilirannya semua akan terdampak," tuturnya.

Baca juga: Satgas: Akurasi Rapid Antigen Deteksi Varian Omicron Berkurang

Oleh karenanya, menurut Dicky, penting bagi pemerintah untuk kembali meningkatkan testing dan tracing tidak hanya di Ibu Kota Negara, tetapi juga berbagai daerah lainnya. Apalagi, mengingat karakteristik Omicron yang hanya menimbulkan gejala ringan ke pasiennya.

Selain itu, ia mendorong supaya vaksinasi digencarkan ke seluruh wilayah tanpa terkecuali.

Dicky juga menekankan pentingnya disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, himgha menjaga jarak.

"Saya ingatkan, tidak bergejala bukan berarti tidak sakit dan kalau tidak terdeteksi bukan berarti tidak berbahaya karena dampaknya jangka panjang, itu sangat serius," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com