Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Sarankan Warga Tahun Baru di Rumah Saja Bersama Keluarga

Kompas.com - 31/12/2021, 13:32 WIB
Mutia Fauzia,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia, Dicky Budiman meminta masyarakat untuk merayakan pergantian tahun dengan keluarga demi mencegah sekaligus menghindari kerumunan yang mungkin akan terjadi pada malam pergantian tahun, Jumat (31/12/2021).

Dicky menyampaikan, bila kerumunan tidak terkendali, terutama dengan ditemukannya kasus Covid-19 varian Omicron transmisi lokal yang sudah terjadi di Indonesia, masyarakat tak hanya akan membahayakan diri sendiri tetapi juga orang terdekatnya.

"Perlu peran kita sebagai masyarakat bahwa di tengah situasi pandemi yang belum terkendali, sebaiknya dibatasi, atau ada acara tahun baru yang dekat-dekat saja, yang aman-aman, di rumah, dengan keluarga," kata Dicky ketika dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Jika Bepergian Naik Pesawat Jelang Tahun Baru, Perhatikan Aturan Ini

Ia menekankan, meski jumlah kasus Covid-19 di Indonesia cenderung landai secara harian, bukan berarti situasi pandemi sudah terkendali.

Sebab, menurut Dicky, pondasi penanganan pandemi, yakni testing dan tracing belum cukup kuat di Indonesia.

Dengan demikian, sangat mungkin kasus yang ditemukan pemerintah dan dilaporkan jauh lebih sedikit dari yang sebenarnya terjadi di masyarakat.

Masyarakat pun diminta waspada dengan penularan Covid-19 varian Omicron meski telah melakukan vaksinasi, bahkan hingga dosis kedua.

"Karena meski sudah divaksinasi, ya bisa saja akhirnya menjadi kerugian karena ada dampak pada tubuh. Karena ingat, meski tidak bergejala, dampak-dampak klinis seperti gangguan pembekuan darah dan sejenisnya bisa terjadi dan itu lebih merugikan kalau menginfeksi orang-orang terdekat seperti orang tua atau anank-anak kita yang belum divaksin," ujar Dicky.

Baca juga: Fakta Pasien Omicron di Indonesia, Mayoritas Sudah Vaksinasi, Usia 40-49, hingga Ada Penggumpalan Darah

Saat ini, total kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia mencapai 68.

Dari angka itu, ada satu kasus Covid-19 varian Omicron transmisi lokal yang pertama kali terdeteksi di Jakarta.

Kasubdit Pelayanan Kegawatdaruratan Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Asral Hasan mengatakan, mayoritas pasien Covid-19 akibat penularan varian Omicron sudah divaksinasi lengkap.

Adapun rincian jenis vaksin yang digunakan para pasien di antaranya, 30 persen Pfizer, 33 persen Sinovac, 17 persen AstraZeneca, 7 persen Sinopharm, Johnson and Johnson 5 persen, Moderna 3 persen, dan lainnya 5 persen.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Kebanyakan Orang Terpapar Omicron Tak Bergejala

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada 5 orang pasien yang belum divaksinasi lengkap dari total 68 pasien tersebut.

Selain itu, satu pasien baru disuntik dosis vaksin pertama.

"Hanya 6 orang yang belum divaksin, 5 orang itu belum sama sekali divaksin dan 1 orang sudah mendapatkan vaksinasi dosis satu," kata Nadia dalam diskusi secara virtual, Kamis (30/12/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com