Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Pidekso di Wonogiri Telan Biaya Rp 772 Miliar

Kompas.com - 28/12/2021, 18:14 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (28/12/2021).

Pembangunan bendungan itu menelan biaya hingga lebih dari Rp 700 miliar.

"Alhamdulillah, Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah hari ini bisa kita resmikan," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

"Bendungan yang menelan biaya Rp 772 miliar rupiah ini mulai dikerjakan pembebasan tanahnya di tahun 2014 dan dimulai konstruksi di 2017," tuturnya.

Jokowi mengatakan, Bendungan Pidekso memiliki kapasitas 25 juta meter kubik dengan luas genangan 232 hektare.

Baca juga: Usai Ladongi, Jokowi Terbang ke Jateng Resmikan Bendungan Pidekso

Dengan kapasitas tersebut, bendungan ini bisa mengairi kurang lebih 1.500 hektare sawah di Kabupaten Wonogiri.

Jokowi ingin Indonesia mencapai kemandirian pangan. Oleh karenanya, optimalisasi pengairan melalui waduk sangat diperlukan.

"Kalau kita ingin kemandirian pangan tercapai, kedaulatan pangan tercapai, ketahanan pangan tercapai, waduk adalah menjadi kunci, air merupakan kunci. Oleh sebab itu, kita bangun waduk di seluruh provinsi di Tanah Air kita," ucap Jokowi.

Presiden mengatakan, pemerintah akan terus melanjutkan pembangunan bendungan di berbagai daerah. Ditargetkan, pembangunan 17 bendungan akan selesai pada tahun 2021 ini.

Beberapa yang sudah diresmikan yakni Bendungan Tukul di Pacitan Jawa Timur yang diresmikan pada Februari.

Baca juga: Presiden Jokowi Naik Helikopter hingga Tebar Benih Ikan Saat Resmikan Waduk Pidekso Wonogiri

Lalu Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan dan Bendungan Napun Gete di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang juga sudah diresmikan di Februari. Kemudian Bendungan Sindang Heula di Banten yang diresmikan di bulan Maret.

Ada pula Bendungan Kuningan di Jawa Barat yang diresmikan pada 31 Agustus dan Bendungan Way Sekampung di Lampung yang diresmikan awal September.

Kemudian ada Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, Bendungan Paselloreng di Sulawesi Selatan, Bendungan Karalloe di Sulawesi Selatan, Bendungan Ladongi di Sulawesi Tenggara, dan Bendungan Bintang Bano di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ada pula Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Jawa Barat, Bendungan Tugu dan Bendungan Gongseng di Jawa Timur, dan Bendungan Margatiga di Lampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com