JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya 11 pasien baru Covid-19 yang tertular varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron di Indonesia.
Penambahan ini membuat total kasus varian Omicron di Tanah Air mencapai 19 kasus.
Adapun 11 pasien baru ini merupakan pelaku perjalanan internasional yang kembali dari Turki, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Para pasien kini tengah dikarantina di Jakarta.
"Saat ini seluruh pasien menjalani karantina di Jakarta," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmiz dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes, Jumat (24/12/2021).
Baca juga: Apa Saja Gejala Varian Omicron, dan Apa Bedanya dengan Varian Lain?
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta pengelola bandara untuk meningkatkan pengawasan terhadap penumpang dari luar negeri alias pelaku perjalanan internasional.
Hal itu diucapkan oleh Kapolri saat meninjau Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, pada Jumat kemarin.
Menurut Sigit, peningkatan pengawasan harus dilakukan guna mencegah penyebaran varian Omicron yang diyakini lebih mudah tersebar sudah masuk ke Indonesia.
Peningkatan pengawasan juga perlu dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia usai periode libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Baca juga: Pesan Kyai Sepuh dan Landing yang Damai Bagi Yahya Staquf-Said Aqil....
"Ini (peningkatan pengawasan terhadap PPI) penting. Karena saat ini sedang berkembang varian baru Omicron dan dari info Kemenkes (Kementerian Kesehatan) sudah ada delapan kasus yang rata-rata datang dari luar negeri," kata Sigit.
Kapolri juga meminta personel TNI-Polri, Satgas Covid-19, dan petugas dari instansi lain turut membantu dalam meningkatkan pengawasan terhadap PPI.
Sigit menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada siapa pun yang melanggar aturan soal masa karantina kesehatan yang harus diikuti PPI setibanya di Indonesia.
"Terhadap pelanggaran yang ada silakan diproses, sehingga kita yakin seluruh proses berjalan tanpa ada yang dilanggar. Ini untuk kepentingan kesehatan yang lain. Varian baru Omicron berkembang dengan kecepatan lima kali dan bisa bertransmisi pada orang yang pernah divaksin (Covid-19)," urai Sigit.
Omicron diprediksi dominan di Prancis
Dunia saat ini tengah was-was terhadap varian Omicron. Perancis misalnya, telah memperingatkan bahwa Omicron akan menjadi varian Covid-19 yang dominan di negara tersebut.
Menteri Kesehatan Perancis Olivier Veran pada Rabu (22/12/2021) memperingatkan, kasus Covid-19 bisa melonjak hingga 100.000 kasus karena varian Omicron yang menular dengan cepat.
Veran mengatakan, dia memperkirakan 22-23 juta vaksin Covid-19 dosis booster akan diberikan pada Natal.
Baca juga: 11 Pasien Baru Covid-19 akibat Omicron Berasal dari Jepang, Turki, Korsel, dan Arab Saudi
“Tujuannya bukan untuk mengurangi kecepatan penyebaran virus karena variannya terlalu menular. Tujuannya adalah untuk membatasi risiko kasus serius yang membebani rumah sakit,” kata Veran kepada BFM TV.
“Inilah mengapa kami bergerak cepat pada vaksinasi (dosis) booster,” imbuh Veran.
Munculnya varian Omicron telah memicu berbagai respons di Eropa. Jerman, Skotlandia, Irlandia, dan Belanda adalah di antara negara-negara yang telah menerapkan kembali lockdown parsial atau penuh atau tindakan jarak sosial lainnya.
Baca juga: 3 Prajurit TNI AD di Balik Tewasnya Handi-Salsa di Nagreg, Salah Satunya Seorang Kolonel
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, tidak akan memperkenalkan pembatasan baru di Inggris sebelum Natal. Tetapi dia mungkin perlu bertindak setelah itu.
Saat ini, Perancis melaporkan sekitar 70.000 kasus Covid-19 harian saat memerangi gelombang kelima.
Veran menuturkan, Omicron akan menjadi varian Covid-19 yang dominan di Perancis pada awal Januari.
Baca juga: Pesan Kyai Sepuh dan Landing yang Damai Bagi Yahya Staquf-Said Aqil....
Selama berbulan-bulan, Perancis mewajibkan izin kesehatan bagi orang-orang untuk memasuki bar, restoran, museum, dan tempat hiburan lainnya.
Dalam beberapa hari terakhir, Perancis telah menutup kelab malam dan membatalkan pertunjukan kembang api Malam Tahun Baru.
Perancis mencatat 210 kematian akibat Covid-19 di rumah sakit pada Selasa (21/12/2021) menjadikan total kematian akibat Covid-19 di negara itu sebanyak 94.913 jiwa.
4.000 Penerbangan Dunia Dibatalkan
Lebih dari 4.000 penerbangan di seluruh dunia dibatalkan selama akhir pekan Natal karena melonjaknya kasus varian Omicron.
Pada Jumat (24/12/2021) saja, atau malam Natal, maskapai penerbangan komersial di seluruh dunia membatalkan setidaknya 2.314 penerbangan.
Menurut FlightAware.com, pada Sabtu (25/12/2021) atau Hari Natal, 1.404 penerbangan telah dibatalkan di seluruh dunia. 340 penerbangan juga dibatalkan untuk Minggu (26/12/2021).
Lalu lintas udara komersial di AS dan dalam atau ke luar berkontribusi sekitar seperempat dari semua penerbangan yang dibatalkan selama akhir pekan Natal sebagaimana dilansir Reuters.
Salah satu maskapai penerbangan AS pertama yang melaporkan gelombang pembatalan liburan Natal adalah United Airlines dan Delta Air Lines.
Kedua maskapai ini menghapus hampir 280 penerbangan pada Jumat saja, dengan alasan kekurangan personel di tengah lonjakan infeksi Covid-19.
Kasus Covid -19 telah melonjak di AS dalam beberapa hari terakhir karena varian Omicron yang sangat menular.
Kini, varian Omicron menyumbang hampir tiga perempat kasus AS sejak pertama kali terdeteksi di sana pada November.
Rata-rata harian kasus Covid-19 juga meningkat 45 menjadi 179.000 kasus per hari selama sepekan terakhir menurut penghitungan Reuters.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.