JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memamerkan video desain ibu kota negara baru di Kalimantan Timur saat menutup pidatonya dalam acara puncak Hari Ulang Tahun ke-7 Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rabu (22/12/2021).
Sebelum menayangkan video tersebut, Jokowi berpesan agar ibu kota baru tersebut tidak dipandang dari sisi fisiknya karena pemindahan ibu kota bertujuan mengubah pola pikir dan pola kerja.
"Terakhir saya membawakan sedikit ibu kota baru, tetapi jangan dilihat fisiknya karena kita berpindah ke sana ini ingin mengubah mindset kita, mengubah cara kerja kita, mengubah cara kerja birokrasi agar lebih efisien dan lebih baik," kata Jokowi, dikutip dari tayangan akun YouTube Partai Solidaritas Indonesia, Rabu.
Baca juga: Menilik Kembali Janji Jokowi dan Calon Ibu Kota Baru yang Kebanjiran
Video animasi itu dimulai dari pemandangan sungai dan hutan dengan bunyi kicauan burung. Setelah itu, video langsung menampilkan sudut-sudut ibu kota baru kelak.
Ada beberapa area yang ditampilkan, yakni photovoltaic facede area, photovoltaic canopy area, serta Plaza Bhinneka Tunggal Ika.
Ditampilkan pula sejumlah fasilitas yang akan tersedia di ibu kota baru seperti observation deck dan beberapa moda transportasi, antara lain trem dan kereta.
Video juga menampilkan istana negara yang bentuknya disebut-sebut menyerupai burung Garuda.
Namun, berbeda dengan desain yang sempat beredar sebelumnya, istana yang muncul di video itu tidak memiliki bagian kepala Garuda.
Baca juga: AMAN Minta Pembangunan Ibu Kota Baru Hormati Hak Masyarakat Adat
Adapun sepanjang video terlihat bahwa ibu kota baru tersebut akan memiliki cukup banyak trotoar bagi pejalan kaki serta pepohonan yang rimbun.
Ibu kota baru itu juga ditampilkan akan memiliki beberapa waduk serta pembangkit listrik tenaga angin.
Proporsi bangunan-bangunan tinggi yang muncul di video itu juga terlihat tidak terlalu padat, masih ada banyak ruang terbuka yang bisa dilalui oleh masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.