Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju Mundur Pelaksanaan Muktamar NU dan Surat 9 Kiai Sepuh...

Kompas.com - 22/12/2021, 06:26 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) resmi dibuka pelaksanaannya pada hari ini, Rabu (22/12/2021) di Lampung, dan akan berlangsung hingga besok, Kamis (23/12/2021).

Tepatnya, Muktamar digelar di Pondok Pesantren Darussa'adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah dan ada pula yang berlokasi di Bandar Lampung.

Catatan Kompas.com, penentuan tanggal pelaksanaan Muktamar kali ini sempat mengalami beberapa kali perubahan.

Baca juga: Jokowi-Maruf Amin Hadiri Langsung Muktamar NU Hari ini

Sebelumnya, keputusan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menyatakan bahwa Muktamar ke-34 NU akan dilaksanakan pada 23-25 Desember 2021 dengan tempat pelaksanaan tetap di Lampung.

Namun, pada tanggal 15 Desember 2021, PBNU resmi mengeluarkan pengumuman lewat surat Nomor 4288/A.I.01/12/2021.

"Penyelenggaraan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama yang sedianya dilaksanakan pada 18-20 Jumaidi Ula 1443 H atau 23-25 Desember 2021 diubah menjadi 17-18 Jumaidi Ula 1443 H atau 22-23 Desember 2021 di Provinsi Lampung," demikian bunyi surat tersebut.

Surat tersebut diteken oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj dan Sekretaris Jenderal Helmy Faishal Zaini.

Dinamika perubahan tanggal

Tanggal pelaksanaan 23-25 Desember 2021 sempat terancam tertunda.

Pasalnya, ada rencana bahwa pemerintah akan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh Indonesia pada waktu yang sama dengan pelaksanaan Muktamar.

Dikhawatirkan, pelaksanaan Muktamar pun akan ikut berubah mengikuti aturan dari pemerintah.

Baca juga: Gus Yahya Ajak Nahdliyin Tak Sekadar Pahami NU sebagai Identitas

Helmy Faishal Zaini mengatakan, pihaknya akan segera memutuskan jadwal pasti dari Muktamar ke-34 NU mengikuti aturan pemerintah.

"PBNU nanti akan memutuskan jadwalnya kapan, meskipun sudah banyak aspirasi yang menyampaikan aspirasi bahwa hendaknya diundur bertepatan dengan hari baik, yaitu tanggal 31 Januari 2022, di mana bertepatan dengan harlah NU," kata Helmy saat dihubungi, Kamis (18/11/2021).

Desakan Muktamar dimajukan

Beberapa hari berselang, ada pernyataan dari Pengurus Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia yang mendesak Muktamar dimajukan menjadi 17-19 Desember 2021 dari jadwal semula 23-25 Desember 2021.

Hal ini ditegaskan melalui penandatanganan sebanyak 27 PWNU se-Indonesia pada Sabtu (20/11/2021).

Ke-27 pengurus PWNU tersebut yakni berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Aceh, Sumut, Sumsel, Sumbar, Bengkulu, Lampung, Kaltim, Kalteng, Kalsel, dan Kalbar.

Kemudian, ada pula yang berasal dari Bali, NTT, NTB, Sulsel, Sulbar, Sulteng, Sultra, Gorontalo, Sulut, Maluku, Maluku Utara, hingga Papua Barat.

Kader NU melintas di dekat sejumlah foto para tokoh pendiri Nahdlatul Ulama saat diselenggarakannya Rapat Harian Syuriyah dan Harian Tanfidziyah Nahdlatul Ulama di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (7/12/2021). Rapat yang masih berlangsung hingga malam hari tersebut digelar untuk memutuskan penetapan jadwal Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.Indrianto Eko Suwarso Kader NU melintas di dekat sejumlah foto para tokoh pendiri Nahdlatul Ulama saat diselenggarakannya Rapat Harian Syuriyah dan Harian Tanfidziyah Nahdlatul Ulama di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (7/12/2021). Rapat yang masih berlangsung hingga malam hari tersebut digelar untuk memutuskan penetapan jadwal Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.

Surat 9 kiai sepuh

Sementara itu, dinamika penentuan tanggal pelaksanaan Muktamar ke-34 NU terus berlanjut dengan adanya sembilan kiai sepuh berkirim surat ke PBNU untuk menunda Muktamar hingga akhir Januari 2022.

"Karena itu idealnya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama dilaksanakan pada akhir Januari 2022 bertepatan dengan Harlah NU ke-96," demikian salah satu butir kesepakatan para kiai sepuh tersebut yang dikutip Kamis (25/11/2021).

Baca juga: 3.288 Personel Amankan Muktamar NU, Begini Skemanya

Surat itu terdiri dari dua halaman yang merupakan hasil pertemuan para masyayikh tertanggal 24 November 2021.

Surat dari sembilan kiai sepuh itu sempat didukung oleh Ketua Panitia Muktamar ke-34 NU, Imam Aziz.

Ia mengaku mendukung saran agar Muktamar diundur hingga Januari 2022. Sebab, ia menilai persiapan panitia apabila Muktamar digelar dalam waktu dekat tidak akan berjalan optimal.

"Kami akan lebih senang kalau diundur. Dari sisi persiapan juga memang mepet ya," kata Imam saat dihubungi, Jumat (26/11/2021).

Menurut dia, saat ini panitia harus membangun sejumlah infrastruktur di pondok pesantren. Hal itu, kata dia, membuat panitia membutuhkan kerja keras.

Baca juga: Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Ujaran Kebencian, Faizal Assegaf: Tak Ada Larangan Mengkritik NU

Menyikapi berbagai usulan mengenai waktu pelaksanaan, Ketua Umum PBNU mengaku dirinya dan jajaran bakal menggelar rapat penentuan tanggal Muktamar.

Ia menuturkan, rapat itu bakal digelar rentang waktu pekan awal Desember 2021.

"Minggu-minggu ini kita akan adakan rapat dahulu bersama Jajaran kepengurusan PBNU," kata Said dalam keterangannya, Senin (29/11/2021).

Hingga akhirnya terbit surat resmi pada tanggal 15 Desember 2021 yang menyatakan Muktamar ke-34 NU jatuh pada tanggal 23-24 Desember 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com