Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Ijtima Ulama Jawa Barat Dukung Sandiaga Uno jadi Capres, Politikus Gerindra: Jangan Lihat Cover Saja

Kompas.com - 17/12/2021, 18:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus Partai Gerindra Kamrussamad menyesalkan adanya dukungan bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno untuk menjadi calon presiden dari kelompok yang mengatasnamakan Ijtima Ulama Jawa Barat.

Kamrussamad mengatakan, para ulama semestinya mengetahui sosok Sandiaga Uno yang sebenarnya, termasuk rekam jejaknya terhadap perjuangan umat Islam.

"Jangan melihat cover saja, track record-nya dalam 20 tahun terakhir ini, jejak dan kontribusinya terhadap perjuangan umat apa saja, saya khawatir ulama kita belum sepenuhnya mengetahui jejak sesungguhnya sosok Sandiaga," kata Kamrussamad dalam keterangan tertulis, Kamis (16/12/2021).

Baca juga: Survei IPO: Publik Diduga Mulai Jenuh, Elektabilitas Prabowo Kalah dari Sandiaga

Kamrussamad juga menuding adanya upaya rekayasa Form Ijtima Ulama yang berpotensi menimbulkan politik identitas yang memecah belah bangsa Indonesia.

"Saya khawatir ada sekelompok oknum yang bekerja secara sistematis bersama Sandiaga sehingga tega lakukan eksploitasi identitas ulama," kata dia.

Ia pun menegaskan, tantangan umat Islam saat ini bukanlah deklarasi pencalonan presiden tetapi kesulitan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.

Di samping itu, Kamrussamad menyebut tantangan ulama saat ini adalah membangun kembali citra pondok pesantren sebagai majelis ilmmu dan usat pembentukan akhlak mulia setelah kasus kekerasan seksual di lingkungan pesantren.

"Mari kita fokus menjaga persatuan imat, menjaga wibawa dan kharisma ulama serta mengembalikan citra ponpes sebagai Pusat Peradaban Islam," kata Kamrussamad.

Baca juga: Ditanya Soal Pilpres 2024, Begini Jawaban Sandiaga Uno

Diberitakan Kompas.tv, Forum Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia (PII) se-Jawa Barat mendeklarasikan dukungan terhadap Sandiaga sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 mendatang.

"Kami para habib muda dan juga para kiai se-Jawa Barat menilai Sandiaga Uno adalah paket komplet. Baik dari karakter, integritas, kapasitas, kinerja, akhlak hingga kepribadian," kata Habib Ahmad Taha Alhaddar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/12/2021) dikutip dari Antara.

Habib Ahmad Taha menyebut Sandiaga Uno berada di peringkat teratas dalam survei cawapres 2024. Oleh sebab itu, dia menilai Sandiaga Uno memiliki peluang yang besar menjadi capres.

"Tidak menutup kemungkinan dengan kapasitas yang tinggi dan luar biasa, beliau cocok jadi wapres bahkan cocok jadi calon presiden, karena beliau sangat moderat," kata Habib Ahmad yang juga pengasuh Majelis Ta'lim Nur Taufik, Taman Sari, Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com