JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, sejauh ini anak usia 6-11 tahun akan menggunakan vaksin Sinovac dalam program vaksinasi nasional.
Oleh sebab itu, ia mendorong kelompok remaja dan dewasa untuk menggunakan vaksin AstraZeneca, Moderna dan Pfizer.
"Pemerintah dorong jenis vaksin lain yang tersedia seperti AstraZeneca, Moderna, Pfizer untuk kelompok remaja dan dewasa," kata Wiku, dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/12/2021).
Baca juga: Kemenkes: Mulai Tahun 2022, Vaksin Sinovac Hanya Untuk Anak
Meski demikian, Wiku menekankan, stok vaksin Sinovac yang tersedia di daerah tetap bisa diberikan kepada masyarakat sesuai dengan ketersediaan.
Ia mengatakan, pada prinsipnya, penambahan sasaran penyuntikan vaksin kepada kelompok anak usia 6-11 tahun adalah upaya pemerintah memperluas pembentukan antibodi pada populasi.
"Dengan urgensi terdapat kenaikan jumlah kasus Covid-19 pada anak termasuk yang saat ini terjadi di beberapa negara terjadi transmisi covid varian Omicron," ujarnya.
Wiku mengatakan, jumlah stok dosis vaksin di beberapa merek vaksin saat ini sekitar 100 juta dosis dan akan terus dioptimalkan penggunaannya demi mencapai target.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, mulai tahun 2022 vaksin Sinovac hanya digunakan untuk kegiatan vaksinasi anak usia 6-11 Tahun.
"Ini menjadi catatan sehingga untuk vaksin non Sinovac akan diprioritaskan untuk sasaran selain anak usia 6 sampai 11 tahun," kata Maxi, dalam keterangan pers, dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, Selasa (14/12/2021).
Baca juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Wamenkes: 58 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Disiapkan
Maxi mengatakan, penyuntikan vaksin Sinovac pada anak dilakukan dengan intramuskular atau injeksi ke dalam otot tubuh di bagian lengan atas dengan dosis 0,5 mili.
Vaksin diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari.
"Sebelum pelaksanaan vaksinasi harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi," ujarnya.
Maxi juga menambahkan, tempat pelaksanaan vaksinasi bisa dilakukan di Puskesmas, rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, baik pemerintah maupun swasta, termasuk pos pelayanan dan sentra vaksinasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.