Pasalnya, Yandri mengaku melihat fenomena di media sosial, di mana masyarakat mempertanyakan apa tujuan dari pemerintah yang kerap mengubah masa karantina pelaku perjalanan internasional.
"Karantina ini menjadi perbincangan di media sosial. Karena dari tujuh (hari), ke lima, lima ke tiga. Sekarang jadi 10 (hari), Pak. Jadi, ini kata masyarakat, apa bedanya begitu, Pak? Tiga dengan lima, lima dengan 10, itu apa bedanya?" kata Yandri dalam rapat yang sama, Senin.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku paham dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat sehingga mempertanyakan masa karantina perjalanan internasional.
Baca juga: Rachel Vennya Ungkap Kronologi Kabur dari Karantina Kesehatan
Menurut Yandri, masyarakat merasa bahwa berubahnya masa karantina tersebut berdampak bagi keuangan, di mana uang yang mereka keluarkan dari kocek menjadi berlebihan.
"Yang mereka rasakan pertama adalah pasti perbedaan biayanya. Paketnya ada yang Rp 24 juta, ada yang Rp 10 juta, Rp 12 juta, tergantung hotelnya. Dan ini sungguh cukup memberatkan bagi peserta karantina yang memang datang dari luar negeri," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.