KOMPAS.com – Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memaparkan tiga pembelajaran yang dapat dilakukan untuk menghadapi dinamika pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (9/12/2021).
Berikut adalah tiga pembelajaran Satgas Penanganan Covid-19 yang dipaparkan Wiku, seperti dikutip Kompas.com dari laman Covid19.go.id, Jumat (10/12/2021).
Pembelajaran pertama adalah durasi waktu untuk mengidentifikasi karakteristik varian baru Covid-19.
Wiku mengatakan, proses identifikasi perubahan genetik atau mutasi virus merupakan hal yang mudah dan cepat dilakukan di laboratorium.
Namun, tidak semua perubahan genetik mengubah karakteristik virus, terutama perubahan genetik yang dapat memperburuk karakteristik, seperti lebih menular, gejala lebih parah, dan efektivitas vaksin.
Wiku menjelaskan, Covid-19 varian baru, yaitu Omicron, masih perlu dipelajari dengan memperbanyak studi dan memperluas subjek penelitian.
“Dunia termasuk World Health Organization (WHO) juga terus belajar dari dinamika varian Covid-19,” katanya.
Sebelumnya, terdapat Covid-19 varian Delta yang ditemukan di India pada Oktober 2020. Varian ini pertama kali terdeteksi di Indonesia pada Januari 2021 dan menjadi penyebab lonjakan kasus di berbagai negara.
Saat itu, kata Wiku, WHO butuh waktu satu bulan untuk meningkatkan status dari variant of interest (VoI) pada 4 April 2021 menjadi variant of concern (VoC) pada 11 Mei 2021.
"Belajar dari itu, pada kemunculan Omicron, WHO mengambil langkah antisipatif yang cepat dalam waktu dua hari, dengan mengubah status Omicron dari variant under monitoring (VUM) menjadi VOC,” paparnya.
Baca juga: Satgas Waspada Investasi Setop Operasional 3 Pedagang Aset Kripto
Selanjutnya, pembelajaran kedua, yaitu langkah antisipatif dan preventif untuk menangani varian baru Covid-19.
Wiku menyebutkan, setidaknya terdapat tiga strategi preventif penting untuk mencegah importasi kasus Covid-19 varian baru.
Ketiga strategi tersebut adalah kebijakan pada pintu masuk perjalanan internasional, kebijakan pengendalian mobilitas masyarakat, dan kebijakan protokol kesehatan (prokes).
Kebijakan pada pintu masuk perjalanan internasional meliputi pembatasan sementara asal pelaku perjalanan, karantina, serta entry dan exit test.