Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo: Perkembangan Virus Corona Tidak Konsisten, Kita Harus Ikuti Perkembangannya

Kompas.com - 08/12/2021, 16:56 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, perkembangan seputar virus corona cenderung tidak konsisten dan dapat berubah-ubah setiap waktu. 

Menurut Johnny, inkonsitensi dari perkembangan virus corona ini membuat pemerintah menjadi tidak konsisten dalam menangani pandemi Covid-19.

“Penyakitnya atau virusnya sendiri tidak konsisten, berubah-ubah terus. Akibatnya konsistensi kita adalah tidak konsisten dalam menangani itu karena harus mengikuti perkembangannya,” kata Johnny dalam diskusi virtual bertajuk “Adaptasi Kebiasaan Baru dan Pemulihan Kesehatan” yang disiarkan YouTube Tempodotco, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Mengapa Virus Corona Terus Bermutasi? Berikut Penjelasan Ahli Patologi

Ia menekankan, pemerintah harus mengikuti perkembangan dari virus corona, meski tidak mudah bagi masyarakat menerima setiap perubahan tersebut.

Politisi Nasdem ini kemudian mencontohkan kebijakan pemerintah saat menutup atau membuka akses perbatasan negara.

Saat itu, ia menyebut, kebijakan terkait pembatasan mendapat kritik dari sejumlah pihak.

“Begitu kita buka border kita, dibilang kita oleh epidemiolog, ‘Ini enggak benar, ini harus lockdown ini, jadi harus ditutup,” ucap dia. 

Kendati demikian, ia bersyukur Indonesia masih memiliki presiden yang tegas, rendah diri, serta mampu berkomunikasi dan berdiskusi mencari masukan terkait penanganan pandemi dengan pemimpin negara lain.

Baca juga: Corona Varian Omicron Menyebar, Ketimpangan Vaksin di Afrika Jadi Sorotan

Lebih lanjut Johnny mengungkapkan, Kemenkominfo turut memanfaatkan sarana komunikasi dan informatika dalam rangka memberikan sosialisasi terkait penanganan Covid-19 ke masyarakat.

Salah satunya dengan melakukan komunikasi ke berbagai pihak dalam rangka membangun imunitas masyarakat melalui vaksinasi.

“Pada saat awal tuh vaksinnya belum ada. Apa yang harus kita lakukan? Nah ini semua di komunikasi,” ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com