JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar mengatakan, erupsi Gunung Semeru mengakibatkan Jembatan Gladakperak yang menghubungkan Lumajang-Malang putus.
Dampaknya sampai saat ini warga setempat kesulitan mengakses kediamannya.
"Ada satu jembatan putus akibat terdampak erupsi ini, yakni Jembatan Gladagperak yang menghubungkan antara Lumajang-Malang," ujar Indah saat konferensi pers secara virtual bersama BNPB, Sabtu (4/12/2021) malam.
Baca juga: Kementerian ESDM Sebut Gunung Semeru Kini Level Waspada
"Sehingga saudara-saudara warga yang ada di Pronojiwo tidak bisa mengarah ke sana kalau dari Lumajang karena jembatannya putus. Sehingga tadi beberapa teman terpaksa harus berputar lewat Malang," jelasnya.
Oleh karenanya, Indah meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang beserta Dinas Sosial Kabupaten Malang dapat memberikan bantuan.
Indah berharap ada bantuan pembukaan posko pengungsian dan dapur umum.
"Kami berharap, BPBD serta Dinsos Kabupaten Malang, kami mohon bantuannya agar bisa membuka posko. Baik posko untuk tempat pengungsian maupun dapur umum untuk melayani warga kami yang ada di Pronojiwo," ungkapnya.
Baca juga: Dampak Erupsi Gunung Semeru, 1 Orang Meninggal dan Hampir Semua Rumah di Curah Kobokan Hancur
Dia juga mengungkapkan, saat ini banyak pohon-pohon yang tumbang sehingga jalan nasional menuju arah Malang terhambat.
Selain itu, masih ada delapan orang penambang yang terjebak di kantor mereka yang berada di Desa Sumberwuluh.
Menurut Indah, pada Sabtu sore para penambang itu sempat mengirimkan video melalui pesan WhatsApp.
"Mereka minta tolong untuk bisa dibantu tapi petugas dan rekan-rekan relawan belum bisa melakukan evakuasi karena lahar panas sudah sampai sana. Kami masih menunggu surut dan berharap mereka bisa diselamatkan," ungkapnya.
"Kemudian ada dua orang di area tambang yang masih hilang. Sampai sekarang belum bisa ditemukan," tambahnya.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, BNPB Imbau 4 Hal ini Kepada Masyarakat
Indah pun menuturkan, ada satu orang warga meninggal dunia di Desa Curah Kobokan yang juga tak jauh dari lokasi erupsi.
Kemudian hampir semua rumah di Curah Kobokan hancur.
Indah menuturkan, ada 300 keluarga di Desa Curah Kobokan dan sebagian besar sudah mengungsi.