Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengar Kabar Reshuffle 8 Desember, Waketum PAN: Kita Manut Saja

Kompas.com - 30/11/2021, 17:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengaku mendengar kabar bahwa Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (8/12/2021) pekan depan bertepatan dengan Rabu pon.

Namun, Yandri menyerahkan keputusan soal perombakan kabinet kepada Jokowi karena hal itu merupakan hak prerogatif presiden.

"Saya dengar juga isunya begitu, katanya sih, tapi kan itu hak prerogatif Pak Jokowi. Kalau PAN itu manut saja lah, kapan mau reshuffle, kalau pun PAN diajak, kita sudah siapkan kader," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (30/11/2021).

Baca juga: Arsul Sani PPP: Reshuffle? Saya Tanya Tokek Istana Dulu

Yandri menuturkan, PAN memiliki banyak kader yang siap untuk membantu pemerintahan Jokowi.

Ia menyebutkan, sejumlah kader yang disiapkan untuk masuk kabinet antara lain Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, dan Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN Soetrisno Bachir.

"Tentu kalau ada reshuffle, kalau Pak Jokowi minta kader PAN, tentu kita usulkan nama yang diminta oleh Pak Jokowi," ujar dia.

Kendati demikian, ketua Komisi VIII DPR itu menegaskan, partainya tidak menargetkan pos menteri tertentu untuk diisi kader PAN.

"PAN itu enggak pakai pengennya yang mana, kita tunggu dari Pak Jokowi saja, kan prerogatif Pak Jokowi. Kan bukan milih posisi atau mau di mana, kan kita tunggu saja," kata Yandri.

Baca juga: Beredar Kabar Reshuffle pada Rabu Pon 8 Desember, Ini Kata Stafsus Mensesneg

Sebelumnya, terdapat isu reshuffle akan dilakukan pada 8 Desember 2021.

Berdasarkan perhitungan kalender Jawa, pada 8 Desember juga bertepatan dengan hari Rabu Pon. Presiden Joko Widodo diketahui sering melakukan reshuffle pada hari tersebut.

"Saya enggak punya kalender Jawa. Kalau soal Rabu Pon, kebetulan di kantor kita tidak ada kalender Jawa. Yang jelas itu semua sesuai penilaian presiden. Kalau sudah butuh (reshuffle) ya harus jalan," ujar Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini saat dikonfirmasi, Selasa (23/11/2021).

"Namun, apabila sesuai pernyataan presiden sebelumnya belum kepikiran, ya memang belum terpikirkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com