Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam Besar Masjid Istiqlal Ajak Guru Madrasah dan Pesantren Sebarkan Islam Toleran

Kompas.com - 27/11/2021, 10:30 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengajak guru madrasah dan pesantren untuk menyebarkan Islam yang toleran.

Adapun hal itu ia sampaikan saat memberikan ceramah kunci pada Program Internasional Peningkatan Kapasitas Guru Madrasah dan Pesantren untuk Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) yang digelar oleh Masjid Istiqlal dan Institut Leimena.

"Saya ingin guru madrasah menjadi contoh bagi guru-guru lain. Bagaimana caranya, dengan mendeklarasikan kepada anak-anak didik kita bahwa sejak semula Al Quran mentoleransi perbedaan," kata Nasaruddin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/11/2021).

Baca juga: Kemenag Cairkan Bantuan Insentif untuk 44.000 Guru Pendidikan Agama Islam Non PNS

Menurut Nasaruddin, guru sewajarnya memiliki filosofi yang utuh dalam memandang perbedaan sebagaimana Al Quran terbuka dan mengakui agama-agama lainnya.

Menurut dia, umat Islam wajib meyakini agamanya terbaik, namun jangan sampai melarang orang yang berbeda untuk berkeyakinan sama.

"Saya mengakui agama Islam paling baik, paling benar, itu ada ayatnya. Tapi jangan melarang orang lain berkeyakinan sama. Agama Protestan paling baik, monggo. Tapi jangan kita saling mengusik," ujarnya.

Nasaruddin menuturkan, sangat jarang kitab suci secara eksplisit memberikan pengakuan terhadap agama lain.

Namun, Al Quran justru menyebut agama Nasrani dan Yahudi dan aliran kepercayaan Majusi.

Baca juga: Wapres Harap Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia Berkontribusi Jawab Masalah Akibat Covid-19

Dia menjelaskan sebutan orang kafir dalam surat Al Kafirun bukan merujuk kepada umat beragama lain termasuk Nasrani atau Yahudi, melainkan para penyembah berhala.

Al Quran, tambah Nasaruddin, memiliki empat terminologi tentang penyembah, sehingga perlu berhati-hati dalam memahami maknanya agar tidak mudah mengkafirkan orang lain.

"Jangan mengatakan yang dimaksud (surat Al Kafirun) adalah Nasrani atau Yahudi. Bukan. Jadi jangan alergi terhadap agama Nasrani dan Yahudi," kata Nasaruddin.

"Jangan alergi dengan Nabi Isa yang di sana disebut Yesus Kristus atau Nabi Musa yang di sana disebut Moses," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com