Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canangkan Transformasi, Menkes Ingin Masyarakat Bisa Akses Layanan Kesehatan Berkualitas

Kompas.com - 12/11/2021, 11:32 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pandemi Covid-19 telah membuka kesempatan untuk memperbarui sistem kesehatan.

Budi mengatakan, Kemenkes mencanangkan transformasi kesehatan di enam bidang, salah satunya pada layanan rujukan.

Ia menjelaskan, transformasi itu bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang baik dan berkualitas kepada masyarakat.

"Di mana kita harus meningkatkan keterbukaan atau akses ke rumah sakit dengan kualitas layanannya sehingga seluruh rakyat yang sakit bisa dengan mudah mendapatkan layanan dengan kualitas yang baik, tanpa perlu antre lama tanpa perlu pergi ke luar negeri," kata Budi, dalam acara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-57, dikutip dari siaran kanal YouTube Kemenkes RI, Jumat (12/11/2021).

Baca juga: Menkes: Pandemi Covid-19 Belum Diketahui Kapan Berakhir, Tingkatkan Kewaspadaan

Budi mengatakan, peningkatan layanan kesehatan tersebut dilakukan dengan meningkatkan layanan kesehatan primer mulai dari puskesmas yang berada di pelosok Indonesia.

Selain itu, ia mengatakan, pemerintah harus melakukan transformasi terhadap sistem ketahanan kesehatan agar mampu bersiap menghadapi bencana alam dan non-alam.

"Kita selalu siaga dan kita selalu bisa melayani rakyat yang menjadi korban dari bencana tersebut," ujarnya.

Budi mengatakan, pihaknya juga mencanangkan transformasi pada sistem pembiayaan kesehatan untuk menciptakan pembiayaan yang masuk akal dengan pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat.

Tak hanya itu, transformasi terhadap sumber daya harus dilakukan karena masih banyak masyarakat yang belum bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan.

Baca juga: Anggota Komisi IX DPR Minta Tes PCR Digratiskan, Menkes: Anggarannya Tidak Ada

"Oleh karena itu jumlah tenaga kesehatan, sebaran tenaga kesehatan dan kualitas dari tenaga kesehatan harus kita pastikan mencukupi untuk memberikan layanan dan akses kepada seluruh rakyat Indonesia," ucapnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, transformasi terhadap teknologi kesehatan harus dilakukan baik dari sisi screening dan pemberian layanan kesehatan.

"Dan transformasi dari sisi bioteknologi di mana pengobatan ke depannya akan jauh lebih personal dan sifatnya preventif, perkembangan bioteknologi sangat maju sehingga banyak pengobatan-pengobatan berbasis kimia atau berbasis radiologi akan bergeser berbasis bioteknologi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com