JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) meminta sejumlah Kantor Urusan Agama (KUA) di Yogyakarta dan Kabupaten Bungo, Jambi, untuk melaporkan kasus pencurian buku nikah ke polisi.
Direktur Bina Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah Kemenag Muhammad Adib mengatakan, hal itu diperlukan untuk pendataan dan mencegah penyalahgunaan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Laporkan ke polisi, lalu catat berapa buku nikah yang hilang berikut nomor perforasiny. Kemudian, laporkan ke Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam," kata Adib, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (8/11/2021).
Baca juga: Kemenag: Ribuan Buku Nikah Dicuri, Diduga Diperjualbelikan untuk Kawin Kontrak
Adapun ratusan buku nikah telah dicuri dari beberapa KUA di Yogyakarta, sedangkan di Jambi, terjadi pencurian ribuan buku nikah.
Menurut Adib, salah satu motif utama pencurian buku nikah ini yakni untuk diperjualbelikan ke penyedia jasa kawin kontrak.
"Maka, penting untuk melaporkan jumlah kehilangan dan nomor perforasi buku nikahnya ke Kementerian Agama," ujarnya.
Adib menuturkan, nomor perforasi buku nikah berguna sebagai salah satu pengaman untuk menghindari pemalsuan.
Sepasang buku nikah yang asli tidak akan memiliki angka yang sama dengan buku nikah pasangan lainnya.
"Angka ini mempunyai dua buah kode huruf sebelumnya sebagai salah satu tanda dan kode kemudian lanjut dengan sembilan digit angka," ungkapnya.
Baca juga: Kemenag Data Nomor Perforasi Buku Nikah yang Dicuri di DIY dan Jambi, Nyatakan Tak Berlaku
Menurut Adib, pemalsuan atau pencurian buku nikah selalu terjadi, serumit apa pun pengaman yang dibuat, modus pemalsuan selalu ada.
Oleh karena itu, yang juga penting adalah mengetahui bagaimana cara cepat mendeteksi otentisitas dokumen tersebut.
"Terkait buku nikah yang dicuri, perlu diwaspadai pemanfaatan buku curian tersebut untuk tujuan-tujuan pemalsuan data nikah oleh pihak yang tidak berwenang," tuturnya.
"Untuk mengetahui secara cepat buku aspal itu, dapat melacaknya melalui barcode yang tertera di buku yang langsung terhubung ke database Simkah. Jika buku berikut data itu memang benar-benar dikeluarkan oleh KUA, pasti datanya tersimpan dalam Simkah," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.