Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Tertutup Kemungkinan Ada Aturan "Blacklist" bagi Peserta Tes CASN yang Curang

Kompas.com - 02/11/2021, 20:06 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Sistem Informasi Kepegawaian ASN Badan Kepegawaian Negara (BKN), Suharmen mengatakan, saat ini belum ada aturan soal calon aparatur sipil negara (CASN) dapat didiskualifikasi seumur hidup jika terlibat kecurangan dalam proses seleksi.

Namun, Suharmen mengatakan, panitia seleksi nasional (panselnas) CASN tak menutup kemungkinan soal penerapan aturan seperti itu.

“Kalau kasus (kecurangan tahun) ini, ini karena baru, tentu nanti akan ada pengaturan lebih lanjut dari panselnas,” kata Suharmen, dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/11/2021).

Baca juga: BKN Sebut Makassar Rawan Kecurangan Seleksi Calon ASN

Ia menjelaskan, aturan saat ini hanya mengatur sistem skors selama satu tahun kepada peserta yang sudah lulus tes namun mengundurkan diri.

Sementara, Suharmen mengaku sangat setuju dengan adanya aturan blacklist terhadap peserta CASN yang curang.

Sebab, ia menilai, peserta yang curang tersebut sudah melakukan kezaliman serta sengaja menerobos sistem pemerintah. Apalagi, menurutnya, soal-soal seleksi CASN berkategori rahasia negara.

“Kalau saya pribadi ditanya, ‘apakah bapak setuju dilakukan blacklist seumur hidup?’, Ya bisa saja kita menerapkan itu,” tuturnya.

Baca juga: BKN: 52.300 Peserta Lolos SKD CPNS Tahap I

Dalam kesempatan itu juga, Suharmen mengungkapkan, pihaknya sudah mengidentifikasi siapa saja orang yang terlibat kecurangan.

Data tersebut sudah disampaikan kepada instansi terkait, sehingga instansi tersebut wajib mengumumkan nama-nama peserta yang didiskualifikasi.

“Tentu saja nanti sesuai Permenpan RB, instansi wajib mengumumkan nama-nama yang didiskualifikasi,” kata dia.

Adapun, menurut Suharemen, tahun ini BKN menemukan 225 kasus terkait kecurangan seleksi CASN.

Sebanyak 202 orang terlibat kecurangan seleksi CASN di Makassar dan 23 orang di Lampung.

Ia menyampaikan, pihaknya masih terus melakukan pendalaman terkait adanya potensi kecurangan di lokasi lain.

“225 itu termasuk lampung. Jadi 202 orang di wilayah Makassar dan ada 23 orang di Lampung,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com