Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

UPDATE 1 November: Vaksinasi Nakes Dosis 1 Tembus 137,12 Persen dan Lansia 40,07 Persen

Kompas.com - 01/11/2021, 13:48 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah Republik Indonesia (RI) melalui laman vaksin.kemenkes.go.id, Senin (1/11/2021) melaporkan, hingga 1 November pukul 12.00 WIB sejumlah 2.013.916 orang tenaga kesehatan (nakes) telah divaksinasi dosis pertama.

Jumlah tersebut setara 137,12 persen dari target yang ditetapkan pemerintah, yaitu 1.468.764 orang.

Adapun untuk vaksinasi dosis kedua, sejumlah 1.896.257 orang nakes atau setara 129,11 persen dari target telah disuntik vaksin Covid-19.

Selanjutnya, untuk vaksinasi dosis ketiga atau booster, tercatat sebanyak 1.138.188 orang nakes atau 77,49 persen dari target telah disuntik vaksin.

Sementara itu, pada kategori lanjut usia (lansia), sebanyak 8.636.789 orang atau 40,07 persen dari target telah divaksinasi dosis pertama.

Baca juga: UPDATE: 523 Kasus Baru Covid-19 di RI dan Kesepakatan G20 tentang Vaksinasi

Sebagai informasi, target vaksinasi Covid-19 untuk lansia yang ditetapkan pemerintah adalah 21.553.118 orang.

Untuk vaksinasi dosis kedua, sejumlah 5.341.581 orang lansia atau 24,78 persen dari target telah disuntik vaksin.

Pada kategori petugas publik, dari target yang ditetapkan pemerintah yaitu 17.327.167 orang, sejumlah 28.060.430 orang atau 161,94 persen dari target telah divaksinasi dosis pertama.

Untuk dosis kedua, sejumlah 22.905.190 orang petugas publik atau 132,19 persen dari target telah divaksinasi.

Data jumlah petugas publik yang telah divaksinasi tersebut termasuk tenaga pendidik (tendik).

Tercatat, sebanyak 2.680.057 tendik telah divaksinasi dosis pertama dan 2.275.235 di antaranya telah divaksinasi dosis kedua.

Baca juga: UPDATE: Tambah 6 Kasus Covid-19 di Depok, 114 Pasien Masih Dirawat

Pada kategori masyarakat rentan dan umum, pemerintah menargetkan sebanyak 141.211.181 orang dapat divaksinasi Covid-19.

Hingga kini, tercatat sejumlah 53,66 persen dari target atau sebanyak 75.767.933 orang telah divaksinasi dosis pertama.

Adapun untuk vaksinasi dosis kedua, tercatat sebanyak 39.489.893 orang atau 27,97 persen dari target telah divaksinasi.

Sementara itu, pada kategori anak usia 12 sampai 17 tahun, pemerintah menargetkan 26.705.490 orang anak dapat divaksinasi dosis lengkap.

Saat ini tercatat sebanyak 4.383.396 orang anak atau 16,41 persen dari target telah divaksinasi dosis pertama dan sejumlah 3.424.285 orang di antaranya atau 12,82 persen dari target telah divaksinasi dosis kedua.

Untuk vaksinasi gotong royong dosis pertama, sebanyak 1.181.090 orang telah berhasil divaksinasi dan sejumlah 1.030.058 orang di antaranya telah divaksinasi dosis kedua.

Baca juga: Menkes Targetkan Vaksinasi Covid-19 Capai 60 Persen pada Akhir Tahun

Dengan pencapaian pada berbagai kategori tersebut, maka jumlah capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama nasional mencapai 120.052.587 orang atau setara 57,64 persen dari target yang ditetapkan pemerintah.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan sejumlah 208.265.720 orang penduduk dapat divaksinasi dosis lengkap.

Sementara itu, jumlah capaian vaksinasi Covid-19 dosis kedua nasional mencapai 74.088.927 orang atau setara 35,57 persen dari target.

Meskipun telah divaksinasi, baik dosis pertama maupun lengkap, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes) di mana pun berada agar terhindar dari paparan Covid-19.

Prokes yang harus dipatuhi sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 16 Tahun 2021 adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama (6M).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com