Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Akui Ada Kasus Covid-19 di Sekolah, tapi Jumlahnya Sedikit

Kompas.com - 01/11/2021, 13:23 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui adanya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah di Indonesia.

Namun, berdasarkan hasil surveilans atau pengamatan, jumlah kasus Covid-19 di sekolah relatif sedikit.

"Datanya menunjukkan memang ada beberapa sekolah yang kena (Covid-19). Artinya ada kasus konfirmasi, tapi jumlahnya relatif sedikit," kata Budi dalam konferensi pers daring, Senin (1/11/2021).

"Apalagi yang kasus-kasus terkonfirmasinya di atas 5 persen, positivity rate-nya by sekolah kita datanya juga sudah ada," tuturnya.

Baca juga: 105 Siswa dan 12 Guru Terpapar Corona, 22 Sekolah di Bandung Ditutup

Budi mengatakan, data tersebut sudah pihaknya bagikan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Nantinya, Satgas Penanganan Covid-19 dapat melihat secara rinci hasil tes antigen maupun PCR setiap murid yang dinyatakan positif virus corona.

Laporan serupa juga akan disampaikan Kemenkes ke Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepala Dinas Kesehatan setempat, bupati, hingga wali kota. Hal ini supaya seluruh pihak dapat ikut melakukan pemantauan kasus Covid-19 di sekolah.

"Dengan demikian, kalau ada lonjakan-lonjakan dini dari kasus di level kelas tertentu kita bs tutup kelasnya saja," ucap Budi.

Baca juga: PTM Terbatas Dimulai, Jokowi Minta Kepala Daerah Pastikan Sekolah Siap Disiplin Prokes

Budi mengatakan, jika ditemukan penyebaran kasus Covid-19, maka pihak sekolah wajib melakukan penutupan selama 14 hari. Kegiatan belajar mengajar dilanjutkan secara daring.

Sementara, sekolah yang tak didapati kasus virus corona diizinkan tetap menggelar pembelajaran tatap muka.

Setelah ditutup 14 hari sekolah tersebut dapat dibuka kembali dengan catatan melakukan perbaikan implementasi protokol kesehatan pencegahan virus corona.

"Dengan demikian kita akan bisa mengendalikan pandemi ini tapi tetap beraktivitas secara normal karena pendidikan tatap muka ini penting sekali," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com