Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Pendekatan Lingkungan Salah Satu Cara Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem

Kompas.com - 28/10/2021, 11:17 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pendekatan lingkungan merupakan salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem.

Pasalnya, kata dia, masyarakat dengan kemiskinan ekstrem cenderung membentuk kelompok dan tinggal di satu kawasan kumuh (slum).

Oleh karena itu, pendekatan lingkungan dengan membangun kawasan yang lebih layak huni pun harus dilakukan.

"Tujuh puluh persen (kemiskinan ekstrem) berada di wilayah enclave, karena berada di wilayah kantong, maka penyelesaiannya harus dengan pendekatan lingkungan. Tidak bisa secara parsial orang per orang," ujar Muhadjir usai Rapat Koordinasi bersama Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, di Kantor Walikota Surakarta, Jawa Tengah, dikutip dari siaran pers, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Dua Tahun Jokowi-Maruf, Golkar Ingkatkan Pemulihan Kemiskinan Ekstrem Pasca-Pandemi

Muhadjir mengatakan, kawasan kumuh merupakan kantong kemiskinan ekstrem yang memiliki kondisi serba kekurangan.

Tempat tinggalnya tidak layak huni, sanitasinya buruk, serta kurangnya pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Dengan demikian, pendekatan lingkungan pun dinilainya harus dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem tersebut.

"Jadi saya harap pengentasan kawasan kumuh ini bisa semakin dikebut untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem," kata dia.

Baca juga: Mendagri Minta Plt Dirjen Pembangunan Daerah Bantu Atasi Kemiskinan Ekstrem di 7 Provinsi

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, angka kemiskinan ekstrem mencapai 10,86 juta jiwa atau 4 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem bisa mencapai 0 persen pada 2024.

Oleh karena itu, saat ini pemerintah berupaya keras mengatasi kemiskinan ekstrem dengan beragam pendekatan.

Muhadjir juga mengapresiasi program pengentasan kemiskinan ekstrem dengan pendekatan lingkungan di Kota Solo, yakni program pembangunan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kawasan Semanggi.

Baca juga: Maruf: Pemerintah Mempercepat Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

Dia berharap, melalui program tersebut, kawasan kumuh di Kota Solo bisa dientaskan.

"Kawasan slum area di Solo harus nol. Solo harus menjadi model yang nanti kita harapkan ini menjadi semacam prorotype penyelesaian masalah kawasan kumuh perkotaan di tempat lain," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com