JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memerintahkan jajarannya untuk waspada terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19.
Hal itu disampaikan Hadi saat memimpin rapat internal secara daring terkait penanganan Covid-19 bersama para Kepala Staf Angkatan hingga pejabat utama Mabes TNI, Selasa (26/10/2021).
"Untuk selalu mewaspadai potensi lonjakan kasus akibat meningkatnya mobilitas masyarakat, pelaksanaan pembelajaran tatap muka, serta libur Natal dan tahun baru," ujar Hadi, dalam keterangan pers, Selasa.
Baca juga: Satgas Minta Semua Pihak Waspadai Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 di Akhir Tahun
Hadi juga meminta seluruh jajaran TNI untuk terus mengawal kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan. Menurutnya, disiplin protokol kesehatan merupakan senjata utama dalam penanganan pandemi.
Hal itu terbukti pada negara-negara maju yang lengah dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Di mana sejumlah negara mengalami lonjakan kasus gelombang ketiga dan keempat.
Hadi menyatakan bahwa vaksinasi juga menjadi fokus, khususnya di wilayah aglomerasi serta daerah tujuan mudik ataupun wisata.
Termasuk wilayah yang akan menjadi tuan rumah event besar dan provinsi yang capaian vaksinasinya masih kurang.
"Waktu yang ada kurang dari dua bulan sebelum Natal dan tahun baru harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mengoptimalkan vaksinasi tersebut," katanya.
Baca juga: 4.227.932 Juta Kasus Covid-19, Waspadai Potensi Lonjakan Kasus di Akhir Tahun
Demikian pula vaksinasi kepada para pelajar dan lansia. Menurutnya, capaian vaksinasi kepada pelajar dan lansia belum mencapai target yang diharapkan.
Untuk itu, lanjut dia, seluruh jajaran TNI untuk berkomunikasi, berkoordinasi dan berkolaborasi dengan selurah pihak terkait di daerah.
"Untuk menyiapkan perencanaan dan antisipasi yang baik menghadapi Natal dan tahun baru," terang dia.
Hadi juga meminta jajarannya untuk mengoptimalkan upaya yang ada agar Indonesia tidak mengalami gelombang ketiga.
"Kalaupun Indonesia tidak dapat menghindari gelombang ketiga tersebut, setidaknya bukan merupakan gelombang tsunami yang dapat menyebabkan lonjakan angka kematian dan tingkat keparahan pasien seperti yang lalu," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.