Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4.240.479 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Kedatangan Vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru

Kompas.com - 26/10/2021, 08:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus baru Covid-19 di Indonesia terus menurun dalam tiga hari terakhir. Pada Senin (25/10/2021), Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus baru 460 orang.

Dengan tambahan kasus baru itu, maka secara kumulatif total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.240.479.

Sementara, Minggu (24/10/2021), Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan 623 penambahan kasus baru.

Sehari sebelumnya yaitu Sabtu (23/10/2021), laporan Satgas menunjukkan penambahan 802 kasus baru Covid-19.

Hal ini berarti ada penurunan penambahan kasus baru dalam tiga hari terakhir di Indonesia.

Sementara, Senin kemarin angka kesembuhan juga mengalami penambahan sebanyak 1.236, sehingga akumulasinya mencapai 4.083.690.

Namun, Satgas juga masih melaporkan adanya kasus kematian akibat Covid-19 dalam sehari sebanyak 30 orang. Kini, total jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia mencapai 143.235 orang.

Baca juga: UPDATE 25 Oktober: Capaian Vaksinasi Covid-19 untuk Petugas Publik sampai Masyarakat Umum

Selain itu, Satgas mencatat penurunan jumlah kasus aktif sebesar 806, sehingga total menjadi 13.554 kasus.

Pada hari yang sama, dari target 208.265.720 orang yang menjadi sasaran vaksinasi, sebanyak 68.264.009 orang atau setara 32,78 persen telah mendapatkan suntikan dosis kedua.

Kemudian, masyarakat yang sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama mencapai 113.424.379 orang atau 54,46 persen dari target sasaran yang ditetapkan.

Pemerintah menyasar vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat yang terdiri dari tenaga kesehatan, masyarakat lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Kedatangan vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru

Kasus Covid-19 di Indonesia yang terus menurun juga diiringi dengan kedatangan vaksin baru dari luar negeri.

Pada Senin, Indonesia menerima 684.400 dosis Vaksin AstraZeneca dari Selandia Baru. Adapun kedatangan vaksin itu merupakan kerja sama multilateral dengan skema berbagi vaksin.

"Ini merupakan pertama kalinya Selandia Baru melakukan kerja sama dose-sharing vaksin dengan Indonesia," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Baca juga: UPDATE 25 Oktober: Bertambah 460, Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 4.240.479

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com