Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Tabrakan LRT di Cibubur, Diduga Human Error hingga Dirut INKA Minta Maaf

Kompas.com - 26/10/2021, 06:36 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dua rangkaian kereta atau trainset Light Rail Transit (LRT) Jabodebek mengalami tabrakan di kawasan Cibubur, Jakarta Timur pada Senin (25/10/2021) siang.

Kejadian ini sempat viral di media sosial setelah salah satu akun di Instagram menggunggah kejadian tersebut.

Seorang warga sekitar bernama Eman Sulaeman (32) mengaku sempat menyaksikan hantaman dua kereta tersebut.

Menurut Eman, kecelakaan itu terjadi pada pukul 12.30 WIB. Ia juga mendengar suara seperti dentuman keras saat terjadinya tabrakan.

"Ngedengar ledakan. Itu LRT yang tabrakan. Seperti bunyi 'der' gitu," kata Eman di lokasi, Senin.

Berikut 5 fakta terkait tabrakan LRT di Cibubur:

1. Tahap uji coba

Juru Bicara Kementerian Perhubungan RI, Adita Irawati membenarkan peristiwa tabrakan kereta LRT di Kawasan Cibubur.

Adita mengatakan, kejadian tabrakan itu terjadi saat proses uji coba yang dilakukan oleh PT Industri Kereta Api (PT INKA).

Lebih lanjut, ia menegaskan, kejadian itu juga menjadi ranah dari PT INKA.

"Ini masih dalam uji coba oleh pihak INKA," kata Adita saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (25/10/2021).

Hal senada pun disampaikan Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto. Farid mengatakan, uji coba merupakan ranah INKA, sedangkan pihaknya merupakan penyedia prasarana.

Namun, ia memastikan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pihak INKA atas kejadian itu.

Baca juga: Dirut PT INKA Pastikan Pengujian LRT Jabodebek Tetap Berjalan Usai Peristiwa Tabrakan

2. Human error

Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro menduga tabrakan kereta LRT di Kawasan Cibubur disebabkan akibat human error.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com