Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Luhut Minta Semua Pihak Disiplin Terapkan Prokes meski Kasus Covid-19 Menurun

Kompas.com - 25/10/2021, 20:54 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia memang sudah menunjukkan penurunan dalam beberapa waktu terakhir.

“Meski demikian, saya meminta seluruh pihak tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes),” ujar Luhut dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (25/10/2021).

Adapun prokes yang dimaksud adalah 6M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Untuk diketahui, beberapa negara kembali mengalami kenaikan kasus Covid-19, salah satunya Selandia Baru.

Baca juga: UPDATE Corona 20 Oktober: Latvia Umumkan Lockdown, Kasus dan Kematian Harian Tertinggi di Selandia Baru-Rusia

Diberitakan Channel News Asia, Selandia Baru pada Selasa (19/10/2021), mencatatkan jumlah kasus harian tertinggi Covid-19 sejak dimulainya pandemi.

Otoritas kesehatan Selandia Baru mengumumkan adanya 94 kasus baru, Angka ini melebihi rekor harian sebelumnya yaitu 89 yang dilaporkan pada April 2020 selama gelombang pertama infeksi Covid-19.

Luhut menilai, penyebab kenaikan kasus Covid-19 di berbagai negara berasal dari kelalaian masyarakat terhadap penerapan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Kelengahan sekecil apa pun yang dilakukan ujungnya akan terjadi peningkatan kasus dalam beberapa minggu ke depan," katanya.

Baca juga: Menkes: Mulai Ada Peningkatan Kasus Covid-19 di 105 Kabupaten/Kota

Peningkatan kasus, lanjut Luhut, dipastikan akan mengulang serangkaian pengetatan yang kembali diberlakukan. Ini juga akan membuat semua pihak ikut kewalahan hingga merasa jenuh.

Penerapan prokes melemah di sejumlah daerah

Kejenuhan akan pengetatan protokol kesehatan (prokes) sendiri mulai terlihat di sejumlah daerah di Indonesia.

Luhut menjelaskan, pemerintah telah menemukan berbagai pelanggaran terhadap prokes pencegahan Covid-19.

"Pelanggaran ini ditemukan menyusul adanya pelonggaran pembatasan pada sejumlah sektor dan kegiatan," katanya dalam konferensi pers daring, Senin.

Baca juga: PSBM Bekasi, Jam Operasional Kelab Malam hingga Tempat Karaoke Dibatasi

Oleh karena itu, lanjut Luhut, pemerintah telah menerjunkan tim di berbagai tempat untuk mengawasi jalannya prokes. Hasilnya, pelanggaran prokes ditemukan di kelab malam, tempat wisata, hingga restoran.

Ia mencontohkan kasus di Semarang dan beberapa daerah lainnya. Terdapat sejumlah kelab malam yang masih beroperasi hingga pukul dua dini hari tanpa penerapan prokes ketat.

Tak hanya itu, ada pula sejumlah kelab malam dan bar di Bali yang tidak memperbolehkan para pengunjung untuk mengambil foto atau video. Hal ini sengaja dilakukan untuk menghindari sorotan media.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com