Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Rayakan HUT ke-21, Indika Energy Perkuat Komitmen Netral Karbon

Kompas.com - 20/10/2021, 18:08 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Utama PT Indika Energy Tbk (Indika Energy) Arsjad Rasjid mengatakan, keberlanjutan adalah hal utama bagi Indika Energy.

“Kami ingin menyediakan energi untuk negeri melalui spektrum yang lebih luas, dengan integritas yang kuat dan profesionalisme tertinggi dalam mendukung kemajuan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (20/10/2021).

Arsjad menyebutkan, Indika Energy telah berinvestasi pada sektor energi terbarukan, teknologi digital, kendaraan listrik, nature-based solutions, dan bisnis berkelanjutan lainnya.

“Indika Energy bangga menjadi perusahaan nasional yang turut melayani masyarakat Indonesia. Kami ingin mewujudkan transisi energi dan berkomitmen untuk mencapai netral karbon pada 2050 dan meningkatkan pendapatan kami dari sektor non-batu bara menjadi 50 persen pada 2025,” paparnya.

Baca juga: Sumber Energi Terbarukan di Indonesia

Hal tersebut disampaikan Arsjad dalam acara INDY Fest 2021, Selasa (19/10/2021). Acara ini merupakan festival virtual yang membahas isu perubahan iklim dan komitmen bersama untuk mencapai netral karbon dalam rangka peringatan hari jadi Indika Energy ke-21 tahun.

Dalam paparannya sebagai keynote speaker di sesi pertama dalam topik perubahan iklim, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, pemerintah selalu serius dalam mengendalikan perubahan iklim dan semua pihak memiliki peran untuk mengatasi perubahan iklim.

“Bukan hanya memenuhi tren global, namun kita memenuhi mandat di Undang-undang Dasar (UUD) 1945, dan sekaligus bertanggung jawab ke generasi mendatang. Oleh karenanya, kita tidak boleh salah dalam membuat kebijakan terkait perubahan iklim,” tutur Luhut.

Senada dengan Luhut, Arsjad menegaskan bahwa upaya mengatasi perubahan iklim tidak dapat dilakukan sendiri. Seluruh elemen masyarakat perlu bergotong royong mewujudkan hal ini.

Baca juga: Targetkan Netral Karbon pada 2050, Indika Energy Tanam 21.000 Mangrove

Sementara itu, pada sesi kedua yang mendiskusikan tentang pembiayaan hijau, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, penerapan ekonomi hijau telah didorong melalui Roadmap atau Peta Jalan Keuangan Berkelanjutan Tahap II (2021-2025) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Peta jalan tersebut menjadi kerangka acuan bagi lembaga keuangan untuk berperan aktif dan berkontribusi positif dalam proses pembangunan ekonomi hijau.

Untuk itu, peran industri jasa keuangan menjadi sangat penting mengingat semakin banyak investor yang memusatkan investasinya pada produk pembiayaan berkelanjutan.

Adapun Kepala Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi OJK Enrico Hariantoro mengatakan, pihaknya telah mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam peta jalan keberlanjutan.

Baca juga: Indika Energy Bakal Divestasi 51 Persen Saham Mitrabara

Menanggapi aspek pembiayaan hijau ini, Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy Azis Armand menuturkan, selain struktur permodalan yang kuat, ekosistem yang terintegrasi juga diperlukan, termasuk memperhatikan supply dan demand agar sistem pendanaan menjadi ekonomis.

“Diperlukan sinergi antara pemerintah dan swasta dalam menanamkan aspek ESG pada pengembangan proyek,” tutur Azis.

Selain topik terkait perubahan iklim dan pembiayaan hijau, INDY Fest 2021 pada sesi ketiga membahas transisi energi menuju masa depan berkelanjutan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com