JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Mohammad Haerul Amri menyayangkan kelalaian Lembaga Antidoping Indonesia dan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menyebabkan Indonesia disanksi tidak boleh mengibarkan Bendera Merah Putih di ajang olahraga, termasuk Piala Thomas yang baru saja dimenangkan.
Haerul mengatakan, peristiwa itu tidak boleh terjadi lagi karena membuat nama dan citra Indonesia di mata dunia serta menurunkan mental para atlet.
"Sangat disayangkan sekali. Gara-gara kelalaian Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dan Kemenpora yang menjadi korbannya adalah bangsa Indonesia," kata Haerul dalam keterangan tertulis, Senin (18/10/2021).
Baca juga: Bendera Merah Putih Tak Berkibar di Piala Thomas, Menpora dan Pengurus LADI Dinilai Lalai
Haerul mengatakan, Menpora Zainudin Amali dan pengurus LADI tidak cukup hanya meminta maaf atas kelalaian tersebut.
Menurut Haerul, pemerintah harus merombak total kepengurusan LADI maupun internal Kemenpora.
"Ini murni bukan hanya kelalaian semata. Tetapi, karena rendahnya etos kerja di LADI maupun Kemenpora. Solusinya evaluasi total," ujar dia.
Lebih lanjut, Haerul tetap memberi apresiasi atas prestasi tim Piala Thomas Indonesia yang sukses membawa pulang trofi Piala Thomas setelah 19 tahun lamanya.
"Kita berterima kasih kepada para atlet yang Alhamdulillah berhasil merebut kembali Piala Thomas Cup. Kita puji kerja keras dan semangat semua pemain. Ini kado istimewa bagi seluruh rakyat Indonesia," kata dia.
Diketahui, Indonesia sukses mememangkan Thomas Cup 2020 setelah menaklukkan China dengan skor 3-0 pada Minggu (17/10/2021) malam waktu Indonesia.
Baca juga: Buntut Merah Putih Tak Berkibar di Piala Thomas, Menpora dan Pengurus LADI Didesak Mundur
Ironinya, Bendera Merah Putih tidak berkibar di arena pertandingan saat tim Indonesia berada di podium akibat sanksi yang dijatuhkan oleh WADA.
WADA menyatakan Indonesia tidak mematuhi prosedur antidoping sehingga tak memenuhi syarat untuk menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, atau internasional selama masa penangguhan.
Atlet-atlet Indonesia masih diizinkan untuk mengikuti kompetisi, tetapi tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih dan membawa nama negara selain di ajang Olimpiade.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.