Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syaikhona Muhammad Kholil, Ulama Asal Bangkalan yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 15/10/2021, 13:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comSyaikhona Muhammad Kholil, seorang ulama besar asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, diusulkan menjadi pahlawan nasional.

Usulan tersebut diperjuangkan oleh Partai Nasdem sejak Maret 2021.

Dalam seminar nasional di Surabaya, Sabtu (20/3/2021), eks anggota DPR dari Fraksi Nasdem Hasan Aminudin meminta pemerintah segera memproses pemberian gelar pahlawan nasional kepada Syaikhona Kholil.

Aminudin menyebut ulama tersohor itu sebagai guru para pahlawan.

"Gelar pahlawan nasional untuk Syaikhona Kholil Bangkalan adalah keharusan, karena Beliau adalah gurunya para pahlawan nasional," kata Hasan, melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Gelar Seminar, Nasdem Nilai Syaikhona Kholil Layak Diberi Gelar Pahlawan Nasional

Menurut Hasan, selama tiga tahun terakhir Nasdem menyiapkan bukti administrasi sebagai syarat pengusulan.

Pada September 2021, perwakilan Partai Nasdem bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, di Kemenko Polhukam.

"Kami menyampaikan kepada beliau tentang perjalanan pengajuan gelar pahlawan ini," kata Ketua Bidang Ideologi, Organisasi, dan Kaderisasi DPP Partai Nasdem Sri Sajekti Sudjunadi, dalam keterangannya, Selasa (28/9/2021).

Kemudian pada Kamis (14/10/2021), Nasdem menggelar seminar bertajuk Syaikhona Kholil: Pejuang Kultural, Guru Para Pahlawan Nasional, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Ketua Fraksi Nasdem di MPR, Taufik Basari menilai, ulama besar itu layak ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Menurut dia, Syaikhona adalah tokoh luar biasa dan berjasa bagi bangsa.

"Karena Syekh Kholil adalah guru dari para pahlawan nasional," kata pria yang akrab disapa Tobas itu, saat ditemui, Kamis.

Episentrum jejaring ulama-santri di Nusantara

Ulama besar ini lahir pada 1820 di Bangkalan, Madura, dan wafat pada 1925.

Ketua Tim Pengusul Yayasan sekaligus Ketua Kajian Akademik dan Biografi Syaikhona Muhammad Kholil, Muhaimin, menyampaikan peran penting Syaikhona.

Ia menyebutkan, Syaikhona merupakan salah satu ulama besar yang berperan dalam melawan kolonialisme. Kemudian Syaikhona juga disebut berperan mengonstruksi Islam Nusantara.

"Eksistensi dan kontribusi Syaikhona Muhammad Kholil dalam bidang agama, pendidikan, sosial kemasyarakatan, politik dan sebagainya sangat besar," tulis Muhaimin, dalam lampiran yang dibacakan saat seminar.

Baca juga: Dijuluki Guru Para Pahlawan, Syaikhona Kholil Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Muhaimin menjelaskan, Syaikhona mengawali jejaring ulama-santri sejak belajar di beberapa pesantren di Jawa.

Setelah itu, Syaikhona melanjutkan pengembaraan intelektualnya ke Timur Tengah, yaitu Haramain.

"Sehingga secara transmisi intelektual bersambung ke tokoh-tokoh ulama besar di masanya," tutur Muhaimin.

Setelah mengembara di Timur Tengah, Syaikhona kembali ke Madura. Di sana, ia mendirikan pesantren yang kelak menjadi persemaian jejaring ulama-santri di Tanah Jawa.

Ajaran ngetan dan masantren

Menurut Muhaimin, banyak sejarawan mengungkapkan keberadaan Syaikhona sebagai puncak tujuan pengembaraan ilmiah di Tanah Jawa.

Salah satu sejarawan yang disebutnya adalah Snouck Hurgronje. Muhaimin mengatakan, Snouck menulis soal temuan ajaran ngetan dan masantren yang terkait dengan Syaikhona.

Adapun ajaran ngetan dan masantren populer di kalangan masyarakat Sunda. Catatan yang sama juga disampaikan oleh seorang peneliti dari Jepang yaitu Hiroko Horikoshi saat melakukan penelitian di Garut pada 1972-1973.

"Dalam wawancaranya dengan sejumlah ulama di Garut, Hiroko Horikoshi mengungkap bahwa mereka mengingat-ingat kakek-neneknya dulu yang mengembara dan nyantri di sejumlah pesantren di Jawa Timur dan Madura di abad ke-19," ujar Muhaimin.

Baca juga: Syaikhona Kholil Bangkalan Diusulkan Mendapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Penjelasan Khofifah...

Hal serupa, lanjut Muhaimin, juga terungkap dalam catatan perjalanan Snouck Hurgronje di pesantren-pesantren Priangan pada 1890-an.

Disebut dalam catatan tersebut, banyak anak-anak santri Garut yang berguru ke pesantren-pesantren di Surabaya untuk belajar fiqih atau ke Madura untuk belajar ilmu Nahwu.

"Orang-orang Priangan punya istilah waktu itu ngetan, yang berarti berkelana ke timur, yakni nyantri ke pesantren-pesantren terkenal di Madiun, Surabaya dan Madura," jelas Muhaimin.

Ia mengatakan, belajar ilmu Nahwu di Madura tak lain adalah belajar kepada Syaikhona Muhammad Kholil.

Para murid Syaikhona, dari para pendiri NU hingga Soekarno

Menurut Muhaimin, Syaikhona memiliki banyak santri yang menjadi ulama besar dan memiliki peran penting dalam pembangunan kebangsaan.

Dalam catatannya, santri-santri Syaikhona antara lain para pendiri Nahdlatul Ulama (NU), pendiri pondok pesantren besar di Jawa, termasuk Presiden Pertama RI Soekarno.

Syaikhona juga disebut kerap menuliskan catatan-catatan yang bersinggungan dengan nasionalisme.

Menurut Muhaimin, hal ini menjadi bukti penanaman nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan Syaikhona Kholil kepada santri-santrinya. Adapun catatan tersebut masih tertuang dalam manuskrip asli.

Berdasarkan manuskrip tersebut, kata Muhaimin, bukti otentik penanaman rasa kebangsaan dengan memberikan pemahaman kepada para santri bahwa mencintai bangsanya merupakan bagian dari iman.

"Manuskrip ini menegaskan bahwa ajaran tentang nasionalisme kepada santri menjadi hal yang utama, di samping pembelajaran tentang agama, seperti kajian fikih, nahwu, sharrof dan sebagainya. Hal ini menyiratkan komitmen kebangsaan yang luar biasa dari Syaikhona Muhammad Kholil," tutur Muhaimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com