Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Sebut Smelter Freeport Indonesia di Gresik Bisa Hasilkan 35 Ton Emas Per Tahun

Kompas.com - 12/10/2021, 12:32 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, diperkirakan dapat menghasilkan rata-rata 35 ton emas per tahun.

Pada Selasa (12/10/2021), groundbreaking smelter ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

"Smelter ini akan melakukan investasi Rp 42 triliun yang berfungsi sebagai pemurnian tembaga yang menghasilkan katoda tembaga," ujar Erick, dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Jokowi Sebut Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik Akan Jadi yang Terbesar di Dunia

"Juga fasilitas pemurnian logam berharga yang menghasilkan emas, perak dan logam berharga lainnya. Sehingga nanti kita bisa menghasilkan rata-rata 35 ton emas per tahun yang nilai transaksinya Rp 30 triliun," lanjutnya.

Erick mengungkapkan, selama masa konstruksi, smelter tersebut diperkirakan dapat menyerap 40.000 tenaga kerja.

"Tadi Ibu Gubernur (Jawa Timur) titip kalau bisa mayoritas pekerjanya dari Jawa Timur sehingga kepastian pembukaan tenaga kerja juga terjadi," ungkap Erick.

Baca juga: Akhir 2021, Pengerjaan Smelter Manyar Ditargetkan Tembus 10 Persen

Dia menambahkan, setelah Indonesia mengambil 51 persen saham PT Freeport, pemerintah dapat memastikan kinerja dan inovasi dan transformasi terus berlangsung.

Erick menuturkan, saat ini pertumbuhan pendapatan PT Freeport meningkat 100 persen.

"Tahun lalu Rp 50 triliun, sekarang sampai Desember nanti Rp 105 triliun. Lalu juga keuntungan bersih tahun lalu Rp 10 triliun, rencananya, tahun ini sampai Desember Rp 40 triliun," ungkapnya.

"Ini terjadi karena ada peningkatan kapasitas produksi PT Freeport dan peningkatan harga tembaga," tambah Erick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

Nasional
Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Nasional
2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

Nasional
Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Nasional
Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Nasional
Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Nasional
TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

Nasional
UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

Nasional
Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Nasional
KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

Nasional
Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Nasional
Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Nasional
Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com