Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Molnupiravir Harus Lolos Uji Keamanan BPOM Sebelum Digunakan

Kompas.com - 08/10/2021, 06:53 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, obat Molnupiravir sedang dalam proses pengajuan izin kepada Food and Drug Administration (FDA) selaku Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat.

Belakangan, Molnupiravir ramai diperbincangkan karena diklaim mampu menekan angka kematian pasien yang terinfeksi virus corona.

"Sama halnya sebelum dapat digunakan di Indonesia, tentu saja obat Molnupiravir terlebih dahulu harus menjalani tahapan yang dipersyaratkan oleh Badan POM," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Kamis (7/10/2021).

"Mulai dari tahapan penemuan dan pengembangan, hingga pengawasan keamanan konsumsi obat di masyarakat," tuturnya.

Baca juga: Molnupiravir Diklaim Ampuh Obati Covid-19, Satgas: Semula Dikembangkan untuk Influenza

Wiku mengatakan, Molnupiravir merupakan salah satu antivirus yang pada mulanya dikembangkan untuk influenza. Namun kemudian, obat itu diperkirakan efektif dalam penanganan Covid-19.

"Obat ini bekerja dengan memicu kesalahan pada proses perbanyakan virus dalam tubuh," ujarnya.

Pemerintah Indonesia, kata Wiku, berkomitmen untuk terus meningkatkan aksesabilitas vaksin dan obat ke seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah juga membuka peluang bagi peneliti untuk berinovasi menemukan vaksin dan obat Covid-19 yang aman dan efektif.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa inovasi wajib mematuhi standarisasi nasional dan internasional, serta mematuhi seluruh tahapan pengembangan vaksin dan obat yang baku.

"Semata-mata agar keamanan dan efektivitasnya terjamin," kata Wiku.

Hingga saat ini, lanjut Wiku, upaya pencegahan Covid-19 masih mengutamakan disiplin protokol kesehatan disertai dengan vaksinasi.

Baca juga: Ahli: Molnupiravir Cegah Covid-19 Memburuk, tapi Ini Bukan Obat Ajaib

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pihaknya sudah mendekati produsen obat Molnupiravir yaitu perusahaan farmasi Merck & Co.

Hal itu karena Molnupiravir diklaim mampu mengurangi risiko kematian akibat Covid-19.

"Jadi obat-obatan tersebut sudah kita approach pabrikannya dan kita sudah juga merencanakan untuk, beberapa malah sudah mulai uji klinis," kata Budi dalam konferensi pers daring, Senin (4/10/2021).

Budi juga mengatakan, pihaknya terus bekerja sama dengan BPOM dan seluruh rumah sakit vertikal untuk melakukan uji klinis dari obat-obat baru, khususnya yang bersifat antibodi monoklonal dan antivirus lainnya.

Ia menyebutkan, uji klinis tersebut penting dilakukan untuk mengetahui jenis obat yang cocok untuk masyarakat Indonesia.

"Dan diharapkan di akhir tahun ini kita sudah bisa mengetahui obat-obat mana kira-kira cocok untuk kondisi masyarakat kita," ujar dia.

Baca juga: Ahli Farmasi Optimistis Molnupiravir Bisa Jadi Alternatif Penanganan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com