JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji mengatakan, pihaknya tengah melakukan uji coba penggunaan aplikasi PeduliLindungi bagi setiap orang yang masuk ke lingkungan sekolah saat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Setiaji mengatakan, saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan Kemendikbud Ristek untuk menyusun skema penggunaan aplikasi PeduliLindungi di sekolah.
Baca juga: QR Code PeduliLindungi Resmi Terintegrasi di 15 Aplikasi Lain
"Biasanya di sekolah itu siswa tidak diperkenankan bawa ponsel, maka kami kerja sama dengan Kemendikbud Ristek dan melakukan intensif bahwa justru prosesnya dibalik, kami yang memberikan sistem backend kami," kata Setiaji dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (7/10/2021).
Setiaji mengatakan, sistem dari kemenkes tersebut akan memberikan informasi bila ada siswa, guru dan keluarga siswa yang terpapar Covid-19.
Dengan demikian, siswa atau guru tersebut tidak diperkenankan masuk ke sekolah selama PTM terbatas.
Baca juga: Ini 15 Aplikasi yang Terintegrasi dengan PeduliLindungi
"Sehingga tidak diperlukan smartphone tapi sistem yang membaca siapa siswa atau guru yang terindentifikasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Setiaji mengatakan, untuk guru, tenaga pendidik dan masyarakat umum lainnya tetap menggunakan QR Code PeduliLindungi saat memasuki lingkungan sekolah.
"Untuk masyarakat umum tetap pakai QR Code PeduliLindungi jadi kita melakukan koordinasi kedua hal tersebut," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.