Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sehat dan Nikmat dengan Boba Rumput Laut

Kompas.com - 02/10/2021, 20:44 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Saat ini, minuman boba yang berbentuk bola-bola kecil banyak digemari kawula muda. Apalagi, boba memiliki beragam warna menarik, mulai dari yang berwarna coklat, putih, hingga oranye.

Meski terbilang lezat, mengonsumsi boba dalam jumlah berlebihan dapat memicu gangguan pencernaan. Pasalnya, boba yang beredar di pasaran kebanyakan berbahan dasar tepung tapioka.

Mempertimbangkan hal tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP) serta Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) membuat inovasi produk alternatif pengganti boba tapioka.

Produk tersebut dinilai boba sehat karena terbuat dari anggur laut berjenis Caulerpa sp.

Berdasarkan serangkaian riset, boba sehat berbahan Caulerpa sp. dapat menjadi substitusi boba dari tepung tapioka karena memiliki kandungan gizi yang lengkap, mulai dari protein, serat pangan, asam amino, serta asam lemak Omega 3, 6 dan 9.

Selain itu, boba sehat anggur laut juga mengandung sumber protein nabati sebesar 17-27 persen dan antioksidan yang tinggi karena mengandung vitamin A, B2, B3, B12, C, dan E.

Boba sehat anggur laut juga mengandung sumber mineral, seperti kalsium, kalium, magnesium, zat besi, mangan, dan zinc.

Tak hanya itu, boba anggur laut juga mengandung berbagai asam amino, seperti asam glutamat, serin, dan alanin.

Bahkan, boba berbahan Caulerpa sp. mengandung serat makanan tak larut air yang membantu pencegahan kanker usus besar, sembelit, dan ambeien. Kadar lemaknya pun rendah sehingga aman dikonsumsi untuk yang tengah menjalankan diet.

Sebaliknya, boba berbahan tepung tapioka memiliki kandungan gizi yang rendah dan tidak mengandung mineral.

Selain karena kaya akan nutrisi, inovasi tersebut juga mampu mengatasi kelemahan Caulerpa sp. yang hanya memiliki umur simpan 2-3 hari.

Caulerpa sp. yang diolah menjadi boba tetap memiliki citra, aroma, rasa, kualitas nutrisi, serta bentuk dan tekstur tetap segar.

Untuk diketahui, hasil riset Nurhayati dan rekan-rekan dari BBRP2BKP terkait boba laut masuk ke dalam 112 Inovasi Indonesia 2020. Anda bisa mengaksesnya di tautan http://bit.ly/112BIC2020.

Pengembangan inovasi tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif dari berbagai permasalahan kesehatan, pangan, dan lingkungan yang dihadapi masyarakat. Hal ini merupakan wujud konsistensi BBRP2BKP dalam melakukan berbagai inovasi riset.

Selain itu, riset tersebut juga merupakan implementasi dari mandat Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang mendorong munculnya inovasi-inovasi sektor kelautan dan perikanan.

Inovasi tersebut penting dilakukan karena dapat menciptakan diversifikasi olahan produk kelautan dan perikanan, termasuk peningkatan nilai tambah produk.

Berbagai inovasi dari KKP diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com