Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 1.624 Kasus Harian Covid-19 dan 51.750.697 Capaian Vaksinasi Dosis Kedua

Kompas.com - 02/10/2021, 09:10 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus baru Covid-19 di Indonesia setiap hari masih terus bertambah hingga Jumat (1/10/2021) kemarin. Pemerintah mencatat ada penambahan 1.624 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu sehari kemarin.

Penambahan itu membuat total kasus Covid-19 di Tanah Air kini mencapai 4.216.728 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Angka tersebut diperoleh dari data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Jumat sore. Data yang sama menunjukkan jumlah pasien Covid-19 yang sembuh dalam 24 jam terakhir bertambah 2.811 orang sehingga totalnya pasien sembuh sebanyak 4.039.835 orang.

Baca juga: UPDATE: Pasien Covid-19 di Depok Masih Ada 344 Orang

Sayangnya, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga masih bertambah sebanyak 87 orang dalam periode yang sama. Penambahan itu membuat angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia telah mencapai 142.026 orang sejak awal pandemi.

Adapun jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 34.867 kasus. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Vaksinasi Covid-19

Dalam rangka penanganan pandemi Covid-19, pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yaitu 208.265.720 orang.

Sekitar 10 bulan program vaksinasi berjalan, Kementerian Kesehatan mencatat sudah ada 51.750.697 orang divaksinasi dosis kedua.

Hal itu membuat persentase vaksinasi dosis kedua mencapai 24,85 persen dari total sasaran vaksinasi.

Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang waktu tertentu.

Sedangkan, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 92.161.001 orang atau 44,25 persen.

Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, orang lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Meskipun penambahan kasus harian Covid-19 sudah rendah hingga mencapai angka 1.000-an kasus, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk terus konsisten menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Antisipasi yang dapat dilakukan adalah konsisten mematuhi protokol kesehatan," ujar Wiku, dalam konferensi pers virtual, Kamis lalu.

Wiku juga menegasakan, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan selama 10 pekan terakhir. Dengan penurunan itu, Wiku mengingatkan agar masyarakat bisa sekuat mungkin menerapkan protokol kesehatan di tengah pembatasan mobilitas publik

Selain itu, ia menilai, Covid-19 mempunyai karakteristik yang kompleks. Ia menyebut berbagai peneliti sepakat bahwa penularan Covid-19 dipengaruhi oleh banyak faktor yang berdasarkan tempat dan perilaku masing-masing masyarakat.

Salah satu tempat yang berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19 adalah rumah dan lingkungan tempat tinggal. Faktor risiko di rumah dan lingkungan tempat tinggal di antaranya tingkat kepatuhan protokol kesehatan secara kolektif, kepadatan tempat tinggal, dan kedekatan serta durasi interaksi antar masyarakat.

"Baik dengan anggota keluarga satu rumah, anggota keluarga berbeda rumah, maupun dengan tetangga di sekitar tempat tinggal," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com