Sedangkan bagi pasien yang membutuhkan transfusi plasma konvalesen, harus mendapatkan surat permintaan plasma konvalesen dari dokter yang merawat dan membawa sampel pasien.
Nantinya, setelah melalui pemeriksaan uji kecocokan, akan diberikan plasma konvalesen yang sesuai untuk ditransfusikan.
Dalam praktiknya, terapi plasma konvalesen dianggap efektif digunakan dalam pengobatan SARS, MERS, dan pandemi H1N1.
Plasma konvalesen dilakukan untuk mengobati orang yang terinfeksi virus corona, sedangkan vaksin adalah upaya pencegahan.
Baca juga: Kompas Gramedia Kembali Gelar Donasi Darah dan Plasma Konvalesen
Menurut Manajer Kualitas Unit Donor Darah PMI Dokter Saptuti Chunaeni, ada dua peran penting plasma konvalesen untuk kesembuhan pasien Covid-19.
Pertama, antibodi Imunoglobulin G (IgG) yang ada pada plasma konvalesens berperan untuk melawan virus SARS-CoV-2 dengan menurunkan jumlah virus yang ada di dalam tubuh pasien Covid-19.
Kedua, kandungan protein lainnya yang terdapat di dalam plasma konvalesen berguna untuk menjaga sel tetap utuh sehingga organ hati, ginjal, paru, jantung tidak rusak dan membuat pasien tidak jatuh ke kasus yang lebih berat atau kritis serta mencegah tidak terjadinya long Covid-19.
Long Covid-19 adalah gejala sisa yang dapat dirasakan penyintas seperti sesak meski sudah dinayatakan negatif dari corona.
Baca juga: Jusuf Kalla Minta Penyintas Covid-19 Jadi Donor Plasma Konvalesen
Meski begitu, studi tentang efektivitas terapi plasma konvalesen, secara umum, relatif sedikit namun menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Pasalnya, berdasarkan tinjauan sistematis penggunaan plasma konvalesen untuk pengobatan virus infeksi saluran pernapasan akut berat menunjukkan penurunan 75 persen risiko kematian pasien.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.