Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 6 Syarat Jadi Donor Plasma Konvalesen Covid-19

Kompas.com - 29/09/2021, 11:44 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terapi plasma konvalesen adalah salah satu metode pengobatan yang digunakan untuk menangani pasien terkonfirmasi Covid-19. Terapi ini dapat meningkatkan peluang kesembuhan bagi pasien Covid-19 dengan gejala berat.

Terapi plasma konvalesen merupakan terapi tambahan Covid-19 yakni dengan memberikan plasma yang mengandung antibodi terhadap virus SARS-CoV-2 dari penyintas Covid-19 kepada pasien Covid-19 yang masih menderita penyakit tersebut atau sedang dirawat.u

Untuk melakukan terapi plasma konvalesen, Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat dr. Linda Lukitari Waseso mengungkapkan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi bagi seseorang yang ingin menjadi donor (penyumbang) plasma konvalesen. 

Baca juga: PMI Jelaskan Syarat dan Tahap bagi Donor Plasma Konvalesen untuk Covid-19

Mengutip situs resmi Satgas Covid-19, sejumlah syarat yang dimaksud oleh Linda adalah sebagai berikut:

  1. Harus dalam kondisi tubuh yang sehat.

  2. Calon donor harus dinyatakan sembuh dari Covid-19. Keterangan sembuh harus disertakan dengan surat keterangan sembuh dari puskesmas atau dokter yang merawat.

  3. Donor plasma tidak pernah menerima transfusi darah selama enam bulan terakhir dan tidak memiliki penyakit penyerta.

  4. Berusia 18 tahun-65 tahun.

  5. Berat badan lebih kurang 55 kilogram.

  6. Pernah terkonfirmasi positif Covid-19 yang ditandai dengan hasil tes PCR positif atau rapid antigen positif.

Baca juga: Wagub DKI Jakarta Minta Penyintas Covid-19 Donorkan Plasma Konvalesen

Setelah memenuhi enam syarat di atas, donasi dapat melakukan tiga tahap selanjutnya, yaitu:

  1. Persiapan donasi yang meliputi pengisian formulir donor darah dan informed consent atau persetujuan tindakan medis, seleksi donor melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.

  2. Melakukan pemeriksaan laboratorium donor termasuk konfirmasi golongan darah, skrining antibodi, infeksi menular lewat transfusi darah (HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis).

  3. Pengambilan darah donor menggunakan mesin apheresis. Pada umumnya lama waktu pengambilan darah ini sekitar 45 menit.

 

Penyitas covid-19 mendonorkan plasma konvalesen di Unit Donor Darah Pusat PMI, Jakarta, Senin (12/7/2021). Stok persediaan plasma konvalesen di UDD PMI yang membantu penderita covid-19 sangat minim.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Penyitas covid-19 mendonorkan plasma konvalesen di Unit Donor Darah Pusat PMI, Jakarta, Senin (12/7/2021). Stok persediaan plasma konvalesen di UDD PMI yang membantu penderita covid-19 sangat minim.

Sedangkan bagi pasien yang membutuhkan transfusi plasma konvalesen, harus mendapatkan surat permintaan plasma konvalesen dari dokter yang merawat dan membawa sampel pasien.

Nantinya, setelah melalui pemeriksaan uji kecocokan, akan diberikan plasma konvalesen yang sesuai untuk ditransfusikan.

Dalam praktiknya, terapi plasma konvalesen dianggap efektif digunakan dalam pengobatan SARS, MERS, dan pandemi H1N1.

Plasma konvalesen dilakukan untuk mengobati orang yang terinfeksi virus corona, sedangkan vaksin adalah upaya pencegahan.

Baca juga: Kompas Gramedia Kembali Gelar Donasi Darah dan Plasma Konvalesen

Menurut Manajer Kualitas Unit Donor Darah PMI Dokter Saptuti Chunaeni, ada dua peran penting plasma konvalesen untuk kesembuhan pasien Covid-19.

Pertama, antibodi Imunoglobulin G (IgG) yang ada pada plasma konvalesens berperan untuk melawan virus SARS-CoV-2 dengan menurunkan jumlah virus yang ada di dalam tubuh pasien Covid-19.

Kedua, kandungan protein lainnya yang terdapat di dalam plasma konvalesen berguna untuk menjaga sel tetap utuh sehingga organ hati, ginjal, paru, jantung tidak rusak dan membuat pasien tidak jatuh ke kasus yang lebih berat atau kritis serta mencegah tidak terjadinya long Covid-19.

Long Covid-19 adalah gejala sisa yang dapat dirasakan penyintas seperti sesak meski sudah dinayatakan negatif dari corona.

Baca juga: Jusuf Kalla Minta Penyintas Covid-19 Jadi Donor Plasma Konvalesen

Meski begitu, studi tentang efektivitas terapi plasma konvalesen, secara umum, relatif sedikit namun menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Pasalnya, berdasarkan tinjauan sistematis penggunaan plasma konvalesen untuk pengobatan virus infeksi saluran pernapasan akut berat menunjukkan penurunan 75 persen risiko kematian pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com