Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ajak Tokoh Agama Bimbing Umat agar Tak Resah Terdisrupsi Pandemi

Kompas.com - 07/09/2021, 11:58 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak para tokoh agama melakukan persiapan lebih dini kepada umat dan masyarakat agar mereka tidak resah karena kehidupannya terdisrupsi pandemi Covid-19.

Ma'ruf meminta agar para tokoh agama lebih proaktif memperluas wawasan, membaca, dan mengikuti perkembangan dunia yang berubah dengan sangat cepat akibat pandemi tersebut.

Khususnya terkait perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta dampak digitalisasi terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

"Sebagai pimpinan dan pemuka agama, yang menjadi panutan umat dan masyarakat, sudah semestinya kita melakukan persiapan yang lebih dini untuk memberikan penjelasan dan bimbingan yang tepat agar umat tidak resah atau gundah karena kehidupannya terdisrupsi," kata Ma'ruf di acara Dialog Lintas Agama yang digelar Masjid Istiqlal secara virtual, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Wapres Minta Pemuka Agama Siapkan Pedoman Umat Hadapi Kondisi Pasca-Pandemi Covid-19

Ma'ruf meminta para tokoh agama untuk mengarahkan organisasi, pengikut, serta para muridnya untuk sedini mungkin belajar tentang teknologi digital.

Dengan demikian, kata dia, maka umat tidak tertinggal atau terkejut dengan kemajuan zaman dan arus digitalisasi yang begitu deras.

Menurut dia, kesadaran masyarakat tentang perubahan-perubahan pola dan tata kerja lembaga, masyarakat dan individu, pola komunikasi interpersonal maupun sosial, hingga perubahan di berbagai bidang lainnya perlu dibangun.

Sebab pandemi Covid-19 telah menyebabkan disrupsi di berbagai bidang seperti ekonomi, ketenagakerjaan, keuangan, perbankan dan lain-lain.

Baca juga: Wapres Sebut Tokoh Agama Berperan Penting Songsong Era Endemi Covid-19

"Yang terjadi sebagai akibat dari disrupsi teknologi informasi dan komunikasi (digitalisasi) yang prosesnya telah dipercepat karena pandemi Covid-19," kata dia.

Ditambah lagi, ujar Ma'ruf, dari banyak studi ilmiah yang dilakukan para ahli epidemiologi dan kesehatan masyarakat, virus corona masih akan bermutasi dan mengancam sepanjang belum ditemukan obat yang tepat dan manjur.

Oleh karena itu, salah satu bentuk pola hidup pasca pandemi yang akan terus menyertai kehidupan sehari-hari masyarakat adalah penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Kemudian, masyarakat juga harus menjaga imunitas dengan menjalankan pola hidup sehat.

Baca juga: Wapres: Menghindari Penularan Covid-19 Bukan Hanya Masalah Kesehatan, tapi Juga Agama

Pasalnya, selama virus Covid-19 masih ada, maka selama itu pula dibutuhkan vaksinasi guna memperkuat daya tahan tubuh.

"Prinsip dasar dari pola hidup baru tersebut adalah tetap sehat dan produktif," kata dia.

Di samping itu, Ma'ruf juga mengungkapkan perlunya menggalang dan menjalin kolaborasi dengan otoritas, lembaga serta semua pihak yang memiliki kompetensi dalam penyiapan era pasca pandemi.

Baik itu dari aspek kesehatan, sosial, ekonomi, maupun aspek teknologi informasi dan komunikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com