Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB Sebut Jokowi Takut Wacana Amendemen UUD 1945 Melebar ke Mana-mana

Kompas.com - 02/09/2021, 17:10 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jendral Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) takut apabila amendemen terbatas Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 akan melebar ke perubahan lainnya.

Afriansyah menyampaikan hal ini setelah sempat melakukan pertemuan bersama Jokowi dan partai politik koalisi nonparlemen di Istana, Rabu (1/9/2021).

"Beliau (Jokowi) juga takut melebar ke mana-mana," kata Afriansyah seperti dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (2/9/2021).

Lebih lanjut, Afriansyah pun menyampaikan, Jokowi menolak amendemen UUD 1945, entah itu amendemen terbatas ataupun terbuka.

Baca juga: Jokowi Bertemu 5 Parpol Non Parlemen, Ini yang Dibahas

Menurut dia, Jokowi tidak ingin dituding berniat memperpanjang masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

Di pertemuan itu, ia mendapat amanat dari Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra untuk disampaikan kepada Jokowi soal amendemen terbatas UUD 1945.

Afriansyah menyebutkan, apabila pemerintah akan melakukan mengamendemen terbatas, Yusril siap untuk dimintai pendapat dan masukannya.

"Jika pemerintah mau mengamendemen terbatas, beliau (Yusril) berkenaan dimintai pendapat dan masukannya," ujar Afriansyah.

Diketahui sebelumnya, dalam pertemuan tersebut, hadir juga para Ketua Umum serta Sekretaris Jenderal dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Hanura, Partai Perindo, dan PKPI.

Baca juga: PAN Gabung Koalisi Jokowi, Ketua Fraksi Tegaskan PKS Tetap Oposisi Konstruktif di DPR

Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha mengatakan, pertemuan yang digelar di Istana Kepresidenan membahas soal capaian pemerintah terkait penanganan pandemic Covid-19.

"Dalam penjelasannya, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah capaian pemerintah terkait penanganan Covid-19," kata Giring dalam keterangan pers, Rabu (1/9/2021).

"Yaitu, Indonesia tidak masuk 10 besar negara dengan kasus Covid-19 tertinggi padahal secara jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, tergolong 7 besar di dunia dalam program vaksinasi, dan pengendalian inflasi di kisaran 1,5 persen," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com