Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Indonesia Peringkat 6 Dunia, Wakil Ketua Komisi IX: Ini Gotong Royong Kita

Kompas.com - 31/08/2021, 21:16 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris menilai, vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang mencapai peringkat 6 dunia menjadi bukti gotong royong telah dilakukan semua elemen bangsa dalam pengendalian pandemi Covid-19.

Ia pun mengapresiasi semua pihak mulai dari pemerintah, aparatur negara, dan elemen masyarakat yang turut membantu percepatan vaksinasi.

"Ikut vaksinasi merupakan gotong royong kita bersama untuk membawa Indonesia keluar dari pandemi Covid-19," kata Charles dikutip dari Antara, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Jangan Ada Ego Sektoral dalam Distribusi Vaksin Covid-19

Charles mengatakan, capaian vaksinasi Indonesia yang mendudduki peringkat 6 dunia itu diungkap oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Meski berada pada peringkat 6, menurut dia, percepatan vaksinasi Indonesia harus terus ditingkatkan.

Sebab, kata Charles, semakin cepat vaksinasi dilakukan, semakin cepat pula perlindungan komunal atau herd protection di masyarakat terjadi.

"Kita tahu bahwa mutasi virus corona terus berjalan, sehingga lebih cepat memberikan perlindungan kepada masyarakat, lebih baik lagi," ucap Charles.

Politisi PDI-P itu menyatakan hal tersebut saat meninjau program vaksinasi untuk 2.000 warga bersama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Sekolah Islam Terpadu Citra Az-zahra, Jakarta Barat, Selasa.

Ia mengatakan, cakupan vaksinasi untuk dosis pertama di Jakarta sudah tinggi, bahkan mencapai 100 persen.

Kendati demikian, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 28 Agustus 2021, dosis kedua di Jakarta baru mencapai 67,02 persen.

"Masih ada porsi besar di Jakarta yang masih belum dapatkan vaksinasi kedua," kata dia.

Baca juga: Daftar Lokasi Vaksinasi di Pangkalpinang yang Buka Senin-Sabtu

Ia juga menyoroti perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah dengan penurunan level.

Charles berpandangan, hal yang dilakukan pemerintah itu sudah tepat. Sebab, penurunan itu dinilai berdasarkan indikator-indikator obyektif.

"Melihat angka penularan di Jakarta dan beberapa di daerah di Pulau Jawa yang sudah turun dan positivity rate-nya juga sudah turun. Maka, memang sudah saatnya ada penurunan level, ada pelonggaran dari pembatasan mobilitas masyarakat," kata dia.

Namun, ia mengingatkan bahwa semua pihak tetap harus berhati-hati dengan adanya pelonggaran pembatasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com