Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut 1.056,38 Kilometer Tol Trans-Jawa Sudah Bisa Dilalui

Kompas.com - 30/08/2021, 12:09 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan perkembangan pembangunan jalan Tol Trans-Jawa melalui unggahan di akun Instagramnya, @jokowi, Senin (30/8/2021).

Jokowi mengatakan, 1.056,38 kilometer dari keseluruhan ruas Tol Trans-Jawa saat ini sudah bisa dilalui.

"Sebentang jalan bebas hambatan yang sungguh panjang kini hadir membelah Pulau Jawa, menghubungkan kota-kota, daerah-daerah, dari provinsi ke provinsi. Jalan tol Trans-Jawa membentang lebih 1.000 km dari pelabuhan Merak, Cilegon, di ujung barat sampai ke pelabuhan Ketapang, Banyuwangi di ujung timur pulau Jawa," kata Jokowi.

Baca juga: Rincian Tarif Baru 4 Ruas yang Bikin Biaya Tol Trans-Jawa Makin Mahal

Adapun ruas keseluruhan Tol Trans-Jawa sepanjang 1.240,84 kilometer. Menurut Jokowi, keberadaan jalan tol ini akan memudahkan mobiltas masyarakat dan barang.

"Jalan tol ini akan memudahkan mobilitas orang dan barang, menurunkan biaya logistik dan terhubung ke titik-titik pertumbuhan ekonomi dari kawasan industri pelabuhan hingga pariwisata," jelas Jokowi.

Tol Trans-Jawa merupakan alternatif dari Jalur Pantura. Pembangunannya telah dimulai sejak 1978 atau pada era kepemimpinan Presiden Soeharto.

Berbagai kendala dihadapi, mulai dari proses pembebasan lahan hingga finansial. Seperti diketahui pada 1997 Indonesia dan beberapa negara lain dihantam krisis multidimensi.

Sejumlah jalan tol yang semula telah direncanakan pada 1995-1997 akhirnya ditunda melalui Keputusan Presiden Nomor 39 Tahun 1997.

Hingga kemudian pemerintahan silih berganti mulai dari Presiden Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid hingga Presiden Megawati Soekarnoputri.

Pembangunan Tol Trans-Jawa berjalan tertatih-tatih, dan baru terwujud 242 kilometer pada 2004.

Baca juga: Pemerintah Ngebut, Lima Tol Non-Trans-Jawa Dibuka Tahun Ini

 

Pada 2005, setelah Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terbentuk di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pembangunan jalan tol mulai dikebut. Setidaknya, ada 17 jalan tol yang selesai dalam kurun 10 tahun masa pemerintahan Presiden SBY.

Rezim pemerintahan pun berganti. Presiden Jokowi lalu memutuskan untuk merampungkan sejumlah proyek Tol Trans-Jawa yang telah dimulai pembangunannya pada era sebelumnya.

Perkembangan terbaru, ruas pemungkas dari jaringan Jalan Tol Trans-Jawa, yakni Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi), dipastikan mulai dibangun pada tahun 2022.

Jalan Tol Probowangi yang dirancang dengan total panjang 171,516 kilometer ini terbagi menjadi tiga seksi.

Jalan bebas hambatan berbayar ini akan menjadi titik akhir jaringan Jalan Tol Trans-Jawa. Jika kelak terbangun nanti, ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa akan terhubung dengan jalan tol sehingga semakin mempermudah mobilitas orang, barang, dan jasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com